Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Corona, Profesor Unair Paparkan 8 Cara Tingkatkan Imun Tubuh

KOMPAS.com - Selain melakukan upaya social distancing dan aksi "14 Hari di Rumah", menjaga kekebalan tubuh merupakan langkah efektif untuk memerangi paparan virus, baik itu virus flu, batuk, maupun corona.

Selain konsumsi vitamin, Indonesia kaya akan rempah-rempah menyehatkan tubuh yang dapat dikonsumsi dalam makanan maupun minuman, sebut saja jahe, kunyit, temulawak, serai, serta kencur.

Belum lama ini, pakar jamu Universitas Airlangga Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt. telah meneliti manfaat kunyit dan temulawak untuk kesehatan tubuh. Hasilnya, Prof. Manges mendapati kalau kedua rempah tersebut dapat meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh.

Penelitian tersebut, menurut Prof. Manges, merupakan jawaban atas berita di media sosial yang dianggapnya kurang tepat soal kandungan dalam kunyit.

Berita tersebut mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi kunyit dan temulawak untuk sementara waktu karena kandungan kurkumin di dalamnya.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa kurkumin dapat menghambat pembentukan fibrosis miokardial melalui modulasi ekspresi ACE2.

"Dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa kurkumin dapat memodulasi ekspresi ACE2 tersebut, beberapa pihak menyatakan bahwa kurkumin memberikan kemudahan bagi Covid-19 masuk ke dalam sel," jelas profesor yang mengajar di Fakultas Farmasi UNAIR tersebut.

Namun, Prof. Manges mengatakan, Virus SARSCov-2 menginfeksi organ paru. Maka, masih perlu dilakukan penelitian khusus untuk menjawab apakah pemberian kurkumin pada sel paru akan mempercepat masuknya kuman dan virus, termasuk virus SARSCov-2.

"Dan karena penelitian tersebut dilakukan pada organ jantung, maka kemungkinan reseptor yang diperiksa adalah reseptor yang terdapat pada pembuluh darah. Hal itu berbeda dengan SARSCov-2 yang reseptornya di organ paru," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, kurkumin hanyalah satu dari begitu banyak komponen kandungan pada kunyit.

"Yang dikonsumsi oleh manusia adalah kunyit, bukan kurkumin. Yang sudah pasti adalah bahwa penelitian pada kunyit, jahe, temulawak terbukti menunjukkan kerja zat kandungannya sebagai pendongkrak sistem imun," tegasnya.

Prof. Manges melanjutkan, konsumsi rempah-rempah seperti temulawak dan kunyit sudah menjadi tradisi masyarakat Asia, termasuk Indonesia yang telah terbukti dapat membuat tubuh sehat.

"Imun yang kuat akan membantu tubuh untuk melawan kuman dan virus yang menyerang sel tubuh manusia. Kekebalan tubuh yang yang kuat akan memperkecil atau meniadakan peluang masuknya virus ke sel tubuh kita melalui cara apapun," katanya.

Prof. Manges menegaskan, "Saya menyatakan saat ini bahwa temulawak, kunyit, dan jahe tidak berpotensi memudahkan penularan COVID19. Bahan-bahan tersebut bahkan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh manusia, antara lain melalui aktivitas antioksidan dan antiinflamasi, agar tidak mudah terkena infeksi virus dan bakteri."

Selain itu, Prof. Manges juga memberikan beberapa tips untuk meningkatkan kekebalan, yakni:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup yang super sehat.

2. Memakan makanan bernutrisi lengkap, termasuk susu dan telur.

3. Mengonsumsi berbagai rempah-rempah karena keunggulan kandungan kimiawinya, secara teratur namun tidak berlebihan. Misalnya, secangkir wedang jahe setiap sore hari.

4. Mempertimbangkan untuk mengonsumsi kurma minimal 5 butir setiap hari secara langsung atau dalam bentuk infused kurma water.

5. Mengonsumsi jinten hitam kapsul yang dibeli dari penjual bereputasi untuk menjamin keaslian dan memperhatikan petunjuk pemakaian.

6. Minum air putih yang cukup.

7. Menjaga kebersihan.

8. Menghindari kerumunan massa dan melakukan pembatasan sosial (social distancing) seoptimal mungkin.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/164500371/cegah-corona-profesor-unair-paparkan-8-cara-tingkatkan-imun-tubuh

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke