Setelah dua pekan lebih kebijakan belajar di rumah serta mengajar dari rumah diterapkan, sejumlah tanggapan pun berdatangan. Pasalnya, metode belajar satu arah seperti guru memberi tugas dan murid mengerjakan di rumah dinilai kurang efektif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim beberapa waktu lalu menyarankan agar semua pihak segara beradaptasi dengan perubahan untuk menyesuaikan metode belajar.
Tujuannya agar belajar di rumah tak sekadar mengerjakan soal-soal, namun bisa lebih bermakna dan menyenangkan.
Menjawab tentangan tersebut, sejumlah portal pendidikan kini telah mengadakan kelas online yang dipandu oleh guru dengan metode real time atau disiarkan langsung. Di mana siswa dapat mendapat penjelasan dari guru secara langsung.
Selain Rumah Belajar Kemendikbud yang telah memulai kelas online Sapa DRB (Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar), Zenius Education juga telah meluncurkan fitur "Live Teaching".
Sesi pengajaran Live Teaching tersebut akan dipandu oleh tutor dari berbagai mata pelajaran dan disiarkan secara langsung.
Agar siswa dan tutor dapat berdiskusi, sesi tersebut juga dilengkapi dengan fitur Live Chat, sehingga proses belajar menjadi lebih hidup.
Curhat pelajar gunakan kelas online
Berdasarkan survei internal Zenius Education pada 199 orang siswa pengguna fitur Zenius Live Teaching, didapati sekitar 80.91 persen pengguna merasa fitur kelas online berhasil membantu mereka untuk memahami pelajaran.
Seperti Vania Annisa Fadilla dari SMAN 3 Bandung. Ia merasa pembelajaran jarak jauh di rumah kerap membuatnya bosan belajar karena tidak ada yang menemani. Namun, masalah itu bisa teratasi dengan hadirnya kelas online.
"Semenjak adanya live class Zenius, aku semangat buat ngikutin tiap hari. Karena, belajar jadi serasa beneran ditemenin dan ngerti banget. Pengajarnya juga seru jadi belajarnya juga ikut seru abis," tutur Vania dalam keterangan tertulis Zenius Education yang diterima Kompas.com, Selasa (31/3/2020).
Gamaliel Adaran siswa SMA Santa Maria 3 Cimahi mengatakan, pengajar kelas online yang bisa menghubungkan materi pengajaran dengan kehidupan sehari-hari mampu membuat proses belajarnya terasa menyenangkan.
"Menurut saya, live class Zenius itu rame, tidak hanya kegiatan belajar saja tapi juga ilmunya dihubungkan dengan contoh kehidupan sehari-hari, jadinya lebih mudah membayangkan materi yang sedang dipelajari," tutur Gamaliel.
Tak jauh berbeda dengan Muhammad Degas dari SMAI Darussalam. Ia mengatakan kelas online cukup membantu kebosanan para murid yang biasanya hanya belajar dengan cara melihat tulisan.
Diharapkan, kehadiran kelas online tak hanya membuat siswa merasakan proses belajar di rumah secara interaktif. Namun, juga membantu orangtua dalam membimbing proses belajar anak di rumah.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/01/152512671/survei-81-persen-pengguna-kelas-online-terbantu-memahami-pelajaran