KOMPAS.com - Olahraga teratur dapat menjadi salah satu cara menjaga kesehatan, kebugaran, serta menjaga daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu benteng melawan virus corona (Covid-19).
Pakar Kedokteran Olahraga Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr.dr. H. Zaenal Muttaqin Sofro,. AIFM., memaparkan ada banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan di rumah di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Zaenal, olahraga tak sebatas berlari atau aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat.
Olahraga juga bisa dalam bentuk neural excercise atau olahraga persarafan tanpa memerlukan aktivitas fisik yang berat guna menjaga kesehatan fisik maupun mental.
"Pada prinsipnya, ada dua jenis olahraga yakni neural excercise atau olahraga persarafan untuk menjaga kesehatan dan physical excercise atau olahraga fisik untuk menjaga kebugaran. Olahraga tersebut bisa dilakukan di rumah," kata Zaenal dalam laman resmi UGM, Jumat (3/4/2020).
Lebih lanjut dijelaskan, olahraga persarafan dapat diwujudkan dengan tiga cara, yakni pernafasan, vokalisasi dan postur.
Olahraga pernafasan bisa dilakukan dengan senam pernafasan seperti senam tera dan yoga.
Lalu, vokalisasi dapat dilakukan dengan cara bersenandung, seperti membaca kitab suci Al Qur'an dan lainnya.
Sedangkan olahraga postur dapat ditempuh dengan cara seperti melakukan senam taichi maupun gerakan salat.
"Mindset masyarakat harus digeser, olahraga tidak hanya latihan fisik, tetapi bisa dengan latihan persarafan," tegasnya.
Menurutnya, olahraga pernafasan ini dapat dilaksanakan setiap saat, kapan saja, dan di mana saja. Dengan melakukan olahraga pernafasan secara rutin dapat menjadikan tubuh sehat dan meminimalkan stres.
"Saat ini kita kan dianjurkan menjalani physical distancing, berdiam diri di rumah. Karenanya, sangat tepat melakukan olahraga persarafan yang bisa dilakukan kapanpun," terang dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) ini.
Sementara untuk olahraga fisik, Zaenal menyebut bisa dilakukan untuk membuat badan tetap bugar saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Olahraga fisik ini melibatkan otot besar, bersifat ritmis, serta berkelanjutan. Saat melakukan olahraga fisik dianjurkan untuk tidak dilakukan secara berlebihan dengan intensitas tinggi. Sebab, hal tersebut bisa mengganggu kesehatan.
"Banyak physical exercise yang justru mengganggu kesehatan karena over training maka harus benar benar mengacu FITT principle yakni frequency, intensity, time, and type," paparnya.
Agar tetap sehat, frekuensi olahraga fisik dapat dilakukan 3-5 kali per minggu, intensitas sedang, dan durasi selama 30-45 menit.
Sedangkan jenis olahraga yang bisa dipilih seperti jalan cepat, joging, bersepeda statis, senam, dan berenang. Sebelum memulainya didahului dengan pemanasan dan diakhiri pendinginan.
Tidak kalah penting, pastikan untuk minum 30 menit sebelum berolahraga dan setelahnya guna mengganti jumlah cairan yang keluar lewat keringat.
Jika ingin olahraga di luar rumah, Zaenal menyarankan kondisi tubuh benar-benar dalam keadaan fit dan tetap menjaga jarak aman.
Bila memungkinkan, tetap menggunakan masker ketika berolahraga di luar rumah.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/03/103302771/pakar-ugm-sarankan-olahraga-saraf-di-tengah-corona-seperti-apa