Setelah Skripsi "Online", Unpad Siapkan Layanan Ijazah Digital

KOMPAS.com - Setelah menerapkan ujian skripsi secara daring (online), Universitas Padjadjaran (Unpad) selanjutnya membuka layanan ijazah dan transkip nilai digital.

Langkah-langkah ini dilakukan untuk memfasilitasi kelulusan mahasiswa di tengah masa kedaruratan Covid-19, sehingga kelulusan maupun kebutuhan akan dokumen penting tak terkendala.

Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi, M.T., PhD, menjelaskan dokumen digital yang akan diunggah merupakan ijazah dan transkrip nilai asli yang sudah ditandatangani Rektor dan Dekan.

“Ijazah digital ini merupakan foto hasil scan dari ijazah asli,” tutur Fahmi dalam keterangan tertulis di laman Unpad, Senin (6/4/2020).

Untuk membuktikan keaslian ijazah dan transkip nilai digital, Fahmi menjelaskan Unpad menggunakan fitur-fitur sesuai standar keamanan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

Hal tersebut menjadikan ijazah Unpad, baik cetak maupun digital, tetap terlindung keabsahannya.

“Pengecekan keaslian Ijazah Unpad juga dapat dikonfirmasi oleh siapa pun dengan menggunakan smartphone yang terhubung ke sistem Unpad,” kata Fahmi.

Ijazah dan transkrip digital ini, lanjut Fahmi, bisa diunduh melalui akun pada portal Student Unpad. Lulusan dapat mengunduh dan mencetak ijazah sesuai dengan keperluan.

Walau begitu, Fahmi memastikan bahwa lulusan tetap mendapat dokumen ijazah dan transkrip asli bila masa kedaruratan Covid-19 berangsur pulih.

"Penyerahan ijazah dan transkrip tidak akan dilakukan selama masa kedaruratan berlangsung. Caranya akan ditentukan kemudian,” imbuhnya.

Walau upaya ini dilakukan di tengah masa kedaruratan, ke depannya Unpad tetap akan menyediakan dua jenis ijazah bagi lulusan, yaitu cetak dan digital.

Bagi mahasiswa yang lulus setelah 6 Februari 2020 dan telah memenuhi persyaratan kelulusan, dapat melihat ijazah dan transkrip digital di akun Student masing-masing mulai 5 Mei mendatang.

“Para lulusan diharapkan memeriksa dengan cermat data-data yang akan tercetak di ijazah tersebut. Cocokkan data-data tersebut dengan dokumen resmi lainnya. Agar tidak ada permasalahan di kemudian hari,” imbau Fahmi.