Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar di Rumah, Siswa Disabilitas Buat Masker Kain untuk Disumbangkan

KOMPAS.com - Sejumlah siswa-siswa berkebutuhan khusus di Jakarta membuat masker kain untuk disumbangkan kepada tenaga non medis. Kegiatan pembuatan masker kain ini dilaksanakan memanfaatkan kegiatan belajar di rumah di masa krisis wabah pandemi virus corona.

"Guru-guru dan siswa-siswi SMALB B (SMA Luar Biasa untuk Tuli) ikut turun tangan melawan Covid-19, dengan cara berkontribusi menjahit Masker Kain APD yang akan didonasikan kepada tenaga non-medis di garda depan, seperti petugas administrasi, kebersihan dan keamanan di Puskesmas atau Rumah Sakit," kata Direktur Eksekutif Yayasan Helping Hands Wendy Kusumowidagdo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Inisiatif Menjahit Masker Kain APD oleh Yayasan Helping Hands yang memiliki misi mempromosikan nilai-nilai inklusivitas terhadap Disabilitas melalui program-program pengembangan karakter yang kolaboratif dan partisipatif.

Wendy mengatakan kegiatan Menjahit Masker Kain APD diikuti oleh 3 SLB di Jakarta dengan 35 relawan penjahit yang terdiri dari para guru dan siswa-siswinya.

"70 persen dari kurikulum sekolah SLB adalah kejuruan dan keterampilan, yang artinya para siswa dan guru memang telah memiliki modal besar untuk dapat berkontribusi dan berkarya di bidang ini. Yayasan Helping Hands menggalang dana yang diperuntukkan bagi bahan-bahan kain, mesin jahit portable, dan biaya logistik," ujar Wendy.

Menurut Wendy, kegiatan Menjahit Masker Kain APD difokuskan di wilayah Jabodetabek. Ke depan, pihaknya juga akan menggerakkan anak-anak muda Alumni Yayasan Helping Hands di beberapa daerah di dalam dan luar pulau Jawa untuk terlibat dalam melawan Covid-19 di daerah masing-masing.

"Alasan dimulainya gerakan ini adalah untuk Memberdayakan keterampilan dan kemampuan para siswa siswi tuna rungu SLB B semasa #BelajarDiRumah melalui aktivitas menjahit masker kain, lalu menghubungkan mereka kepada dampak positif guna membantu mereka yang di garda depan,” kata Wendy.

Salah seorang siswa, M Pramadhafa Naufan, kelas 10 SLB Santi Rama mengatakan alasan ingin bergabung dalam gerakan ini adalah “Karena saya ingin membantu orang lain supaya tetap sehat dengan memakai masker.”

Ibu Leli Purba, salah satu guru dari SLBN 06 Jakarta mengatakan “Saya ingin berbagi dari sedikit talenta yang Tuhan beri, dan semoga bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan."

Wendy mengatakan masyarakat bisa ikut turut berpartisipasi untuk mendukung kegiatan Menjahit Masker Kain APB. Masyarakat bisa mendonasikan uang dan menyumbangkan kain sebagai bahan baku masker.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/07/142849771/belajar-di-rumah-siswa-disabilitas-buat-masker-kain-untuk-disumbangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke