KOMPAS.com - Kebijakan "Belajar dari Rumah" yang diambil Kemendikbud sebagai upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 hampir memasuki minggu keempat.
Hampir seluruh pemerintah daerah telah menerapkan kebijakan ini sebagai bentuk memprioritaskan keselamatan peserta didik.
Salah satunya Sekolah Kharisma Bangsa, sekolah swasta di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, terhitung 19 Maret 2020, juga telah memutuskan melakukan kebijakan pembelajaran dari rumah sebagai bentuk tanggap darurat mencegah penyebaran virus corona.
Pembelajaran secara daring sebenarnya bukanlah hal baru untuk Sekolah Kharisma Bangsa.
Sejak 3 tahun terakhir, sekolah berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan mengadopsi kurikulum Cambridge ini, telah menerapkan technology integrated classroom.
"Sistem pembelajaran daring ini tidak mengurangi kualitas dan produktivitas sivitas Kharisma Bangsa," ujar Ia menjelaskan, kunci efektifitas sistem pembelajaran daring adalah bagaimana seorang guru tetap kreatif untuk menyajikan pembelajaran daring secara menyenangkan dan mudah dimengerti sehingga para siswa tidak merasa bosan dan tetap produktif di rumah.
Harapan, program belajar dari rumah ini dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
4 kunci pembelajaran daring
Sandra Susanto kemudian menjelaskan setidaknya ada 4 kunci sekaligus tantangan agar pembelajaran jarak jauh atau online learning ini dapat menjadi pembelajaran bermakna dan menyenangkan untuk siswa:
1. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi
Pertama untuk menunjukkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media teknologi dengan presentasi Zoom, penugasan via Google Classroom, pre-test atau post-test dengan Quizizz, dan pemberian tugas proyek dengan pemanfaatan Google Drive, presentasi interaktif dengan Peardeck, dan lain-lain.
Hal ini mutlak harus dilakukan untuk mentransfer knowledge kepada peserta didik secara menarik dan efektif.
2. Pembelajaran terencana dan efektif
Kedua menyajikan pembelajaran terencana dan efektif dalam keterbatasan waktu. Hal ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan quality lesson plan dan mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail.
Guru dan siswa dapat menetapkan tujuan pembelajaran sesuai ketersediaan waktu dan memilih materi yang akan disampaikan dengan langkah-langkah tepat dan akurat. Di sini guru dituntut pula untuk mengatur waktu dengan baik.
3. Menyatukan persepsi dan konsentrasi siswa
Ketiga adalah bagaimana guru mampu menyatukan persepsi dan konsentrasi anak-anak didik yang serba berjauhan.
Ini hanya bisa dilakukan oleh guru yang memiliki visi jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin dengan siswa dengan melakukan perannya sebagai motivator, fasilitator, mediator, dan komunikator.
4. Penguatan karakter siswa
Keempat menyampaikan pesan untuk menjadi anak tangguh mengingat dalam kondisi masyarakat sedang diuji secara fisik dan mental akibat penyebaran Covid-19 yang berdampak kepada pembelajaran siswa menjadi serba terbatas dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkreasi.
Siswa didorong mampu beradaptasi dengan hal-hal baru.
Di samping peran orangtua siswa, guru juga memiliki peran strategis membuat tangguh siswa dengan berusaha memotivasi mereka untuk disiplin belajar, semangat melaksanakan tugas, aktif dalam sesi presentasi, dan menghidupkan interaksi online dengan guru dan teman, dan tetap berusaha berkarya melalui pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar.
Untuk itu perlu didorong terciptanya kolaborasi antara orangtua dan pihak sekolah. Guru harus kreatif dalam meramu materi, menggunakan metode menyenangkan, dan memberikan tugas yang dapat menstimulasi siswa bertanya kepada kepada guru, teman sekelas, maupun orangtua.
Hal ini dapat mendorong kolaborasi antara orangtua dan siswa dalam membantu kebutuhan belajar siswa.
Pembelajaran dan penugasan online menuntut orangtua ikut aktif melihat bagaimana aktivitas anak-anak bahkan bisa menjadi teman dan motivator dalam belajar anak.
Sedangkan di pihak lain guru terus melakukan kontrol dan umpan balik melalui media daring tersebut untuk dapat memastikan siswa semuanya melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.
Konsep pembelajaran bermakna dan menyenangkan juga dilaksanakan SD Kharisma Bangsa. Terinspirasi pandemi ini, SD Kharisma Bangsa membuat project lagu yang digunakan sebagai kampanye mengurangi penyebaran virus melalui pelajaran musik.
"Anak-anak akan menghafal dan menyanyikan bersama di pelajaran musik. Kami juga memberikan project utk anak menyanyikannya dengan keluarga dan diiringi alat musik, ujar Zubaidah, Kepala Sekolah SD Kharisma Bangsa.
Selain memberikan informasi dasar tentang virus corona dalam bahasa sederhana, lagu ini juga mengkampanyekan pola hidup sehat sebagai upaya menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
Zubaidah berharap hal ini bisa menginspirasi gerakan bersama untuk mencegah virus corona dan memberikan pengalaman positif untuk anak-anak selama pandemi ini.
"Semoga wabah ini segera berlalu dan yang paling penting adalah semoga dengan pembelajaran online ini meninggalkan pengalaman positif untuk para siswa dan tenaga pendidik dan juga tentunya orang tua yang memiliki peran utama dalam mensupport sistem pembelajaran dari rumah ini," tutup Zubaidah.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/14/182638771/4-kunci-pembelajaran-di-rumah-bermakna-dan-menyenangkan-dari-sekolah