KOMPAS.com - Demi memutus mata rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19, banyak orang yang kini harus menghabiskan sepenuh waktu di rumah. Baik untuk bekerja, belajar, bahkan berbelanja.
Di minggu-minggu awal masa karantina, beraktivitas penuh di rumah masih terasa menyenangkan. Namun, setelah lebih dari satu bulan lamanya, ancaman "cabin fever" pun muncul.
Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi (SV) IPB University Wien Kuntari menjelaskan, cabin fever adalah perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama "terisolasi" dan merasa terputus dari “dunia luar”.
"Gejala cabin fever tidak hanya sekadar merasa bosan saja, tetapi jauh lebih serius dari itu," papar Wien dalam laman resmi IPB, Jumat (30/4/2020).
Beberapa gejala umum cabin fever antara lain pola tidur tidak teratur, kegelisahan, sulit berkonsentrasi, turunnya motivasi untuk bekerja, mudah tersinggung, sulit bangun dari tidur, lemah lesu, tidak sabar, merasa sedih bahkan depresi.
Tanpa penanganan yang tepat, lanjutnya, gejala cabin fever akan sulit dikontrol.
Wien menyarankan, masyarakat harus lebih waspada dengan potensi cabin fever, mengingat masa pembatasan sosial masih harus dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan.
Untuk itu, Wien memberikan sejumlah tips agar cabin fever tak sampai membahayakan kesehatan mental.
1. Olahraga ringan
Olahraga ringan, menurut Wien, adalah salah satu cara paling ampuh dalam mencegah cabin fever.
“Jalani gaya hidup sehat, istirahat yang teratur, cuci tangan dan tetaplah aktif walau di dalam rumah. Tidak heran, berolahraga memang bisa membantu tubuh melepas hormon endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati," imbuhnya.
Manfaatkan media daring yang menyuguhkan sesi olahraga yang dipandu oleh instruktur. Lakukan minimal 20 menit sehari, 3-4 kali seminggu.
2. Tetap terhubung
Bertatap muka dan berbicara secara daring dengan kerabat ataupun sahabat juga penting dilakukan.
Kegiatan ini bisa membuat seseorang merasa tetap terhubung dengan dunia luar, sehingga potensi cabin fever bisa dikurangi.
3. Munculkan sisi kreatif
Ekspresikan segala sisi kreatif yang kita miliki misalnya melakukan hobi kita seperti melukis, mencoba resep baru, craft, menjahit, atau berkebun.
“Hal yang harus tetap dijaga adalah agar otak kita tetap sibuk dan bisa melawan rasa bosan yang mungkin kita rasakan selama WFH,” ujarnya.
4. Membawa “dunia luar” ke dalam rumah.
Contohnya membuat bioskop mini untuk menonton film bersama keluarga atau memesan makanan dan kita menata ruangan di rumah seperti tempat lain.
"Kita juga bisa mencoba hal baru seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memindahkan tanaman yang cocok ditanam di dalam rumah," saran Wien.
5. Mencoba aktivitas baru
Kita juga bisa mencoba hal baru seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memindahkan tanaman yang cocok ditanam di dalam rumah.
"Hal-hal sepele inilah yang akan menolong dari virus corona dan gangguan mental yang disebabkannya," pungkas Wien.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/30/123040871/pakar-ipb-kenali-dan-cegah-cabin-fever-di-masa-pandemi-covid-19