KOMPAS.com - Sejatinya, guru maupun orangtua ingin memberikan pengajaran yang terbaik bagi anak. Namun, situasi tak menentu akibat Covid-19, membuat sesi belajar mengajar cukup menantang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui bahwa guru, siswa, dan juga orangtua harus menghadapi masa adaptif yang tidak mudah, penuh kebingungan dan ketidakpastian.
Karena itulah, Nadiem memberikan sejumlah tips bagi para guru agar pengajaran jarak jauh dapat lebih lancar dilalui, sekaligus menyenangkan bagi siswa.
Merangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Jumat (8/5/2020), berikut tips Mendikbud untuk para guru dalam menjalani pembelajaran jarak jauh:
1. Keluar dari zona nyaman
Nadiem menyebut, cara terbaik untuk belajar suatu hal baru adalah keluar dari zona.
"Itu satu-satunya cara untuk memperbaiki diri," tegas Mas Nadiem dalam program Belajar dari Covid-19 pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2020, Jakarta, Sabtu (2/5/2020) lalu.
Sehingga, guru disarankan untuk beradaptasi menemukan metode pengajaran terbaik untuk para siswa, dan tak lagi terpaku pada metode yang selama ini digunakan di sekolah.
2. Membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil
Tidak semua murid punya level kompetensi yang sama, yang unggul di satu bidang belum tentu unggul di bidang yang lain. Karena itu, Nadiem menyerukan agar guru membentuk kelompok anak sesuai dengan kompetensinya.
"Cobalah membagi kelompok belajar berdasarkan kompetensi yang sama," kata menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini.
3. Mencoba "project based learning"
Saran selanjutnya ialah para guru dapat mencoba project based learning. Menurut Nadiem, belajar dari rumah bukan berarti harus belajar sendiri.
Ajak murid untuk belajar berkolaborasi dengan teman-temannya di dalam suatu grup melalui project based learning ini. Walau tidak akan langsung lancar, tetapi guru harus mulai mencoba.
"Ini melatih empati mereka dan juga kemampuan mereka untuk mendorong satu sama lain. Dan secara otomatis, asas gotong-royong mereka terbentuk," ujarnya.
Lebih lanjut Nadiem berpesan, "Jangan meremehkan kemampuan anak untuk mengatur dirinya jika mereka saling tergantung dengan murid lainnya."
4. Mengalokasikan lebih banyak waktu bagi siswa tertinggal
Momen belajar dari rumah merupakan kesempatan untuk memberikan fokus yang lebih banyak kepada murid-murid yang tertinggal dalam pembelajaran saat di kelas.
"Sehingga mereka bisa lebih percaya diri ketika mereka bergabung lagi di kelas saat Covid-19 ini berakhir sehingga bisa mengejar dalam waktu ini,” tutur Mendikbud.
Momen belajar dari rumah, lanjutnya, mungkin menjadi waktu yang tepat bagi orang tua untuk lebih memahami dan membantu tantangan belajar anak-anak mereka.
5. Fokus kepada yang terpenting
Di saran kelima, Nadiem kembali menegaskan bahwa tidak ada keharusan untuk mengejar ketuntasan kurikulum, maka inilah saat yang tepat untuk bereksperimen dengan alokasi waktu.
"Daripada kejar tayang semua topik, mungkin ini kesempatan emas untuk menguatkan konsep-konsep fundamental yang mendasari kemampuan murid-murid untuk bisa sukses di mata pelajaran apapun. Contohnya seperti di literasi, numerasi, dan pendidikan karakter," jelasnya.
6. Berbagi informasi sesama guru
Sama dengan murid, kemampuan guru juga berbeda-beda. Ada guru yang lebih cepat beradaptasi dengan teknologi, tetapi ada juga guru yang lebih lambat.
Untuk itulah, Mendikbud mengajak para guru untuk tidak enggan saling berbagi informasi antarsesama guru. “Ini akan meningkatkan semangat guru," ujarnya.
7. Mengajar dengan hati senang
Mengajar memang tidak mudah, tapi tidak harus membosankan. Mendikbud mengingatkan agar guru tetap menjalankan perannya sebagai pendidik dengan hati yang senang.
"Walaupun kita dalam krisis, ini saatnya kita mencoba hal-hal yang dari dulu mungkin kita masih ragu, tapi di dalam hati kita merasa bahwa ini yang terbaik untuk para murid kita. Maka inilah saat kita mendengarkan insting kita sebagai guru dan orang tua dan bukan mengikuti proses seadanya," tuturnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/09/122341271/guru-ini-tips-pembelajaran-jarak-jauh-dari-mendikbud-nadiem-makarim