Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menguatkan Karakter Selama Wabah Pandemi Covid-19 dari Dosen IPB

KOMPAS.com - Wabah pandemi Covid-19 menimbulkan banyak kegelisahan, kecemasan, kekhawatiran, kemarahan dan kesedihan.

Setiap individu perlu kekuatan karakter untuk menghadapinya dan mengatasinya dengan menguatkan karakter. Tentu dengan menguatkan karakter selama pandemi virus COVID-19 ini bukan berarti hanya berlaku selama pandemik saja.

Dosen IPB University yang juga Koordinator Mata Kuliah Pengembangan Karakter di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Dr Dwi Hastuti membagikan cara untuk menguatkan karakter selama masa pandemi COVID-19.

Menurutnya harus ada contoh model good character di rumah. Pembentukan kekuatan karakter secara sadar (conscious) dan tidak sadar (subsconsious) dimulai dari rumah.

Oleh karena itu penting untuk memberikan teladan dan contoh perilaku baik di rumah. Contohkan perilaku baik di rumah bisa dimulai dengan menyapu rumah.

Karena selama ini sibuk bekerja maka dapat dimulai sekarang dengan memberikan contoh kepada semua anggota keluarga.

“Tidak perlu banyak bicara, yang penting bukti dan hasil kerja yang baik. Be clear about your values, selama di rumah harus punya nilai paling penting. Sebagai contoh, di masa pandemi COVID-19, semua orang harus menjunjung nilai kebersihan, sanitasi dan hygiene agar tubuh sehat dan bersih,” ujar Dr. Dwi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Selain itu, menurut Dr Dwi, di saat bekerja di rumah dan banyak berada di rumah, kita juga harus menunjukkan rasa hormat kita kepada orang tua, pasangan, anak dan anggota keluarga yang lainnya.

Berbicaralah dengan rasa hormat dan kasih sayang kepada mereka. Berikan contoh dalam berkata-kata yang baik, santun kepada seluruh anggota keluarga.

Make family activities, buat waktu bersama dengan anggota keluarga, makan bersama tanpa “gadget”, tanpa media sosial di tangan dan berikan perhatian kepada anggota keluarga akan membuat momen kebahagiaan.

Plan many “enjoyable” moment, buatlah masa bekerja di rumah sebagai momen yang dapat dikenang oleh semua anggota keluarga. Don’t provide access to drugs, alcohol or game on line, hindari apapun aktivitas yang membuat adiksi dan meracuni tubuh Anda dan anggota keluarga.

“Read and keep good literature in the home. Buatlah pojok baca di rumah Anda, agar gairah membaca buku dan kecintaan belajar (love of learning) terbentuk di rumah. Look at good television shows, videos and social media that could improve your possitive emotion. Saat berada di rumah, selektiflah atas tayangan televisi, video dan media sosial yang Anda akses,” tambahnya.

Batasi juga penggunaan uang. Hal ini bisa dilakukan dengan bijak berbelanja selama Work From Home (WFH), ganti keasyikan berbelanja dengan masak bersama anggota keluarga.

Diskusikan saat-saat menyenangkan dan saat liburan (di masa lalu atau masa depan). Karena pandemik tidak memungkinkan pergi jauh dan mudik, maka harus punya rencana atau membuat perencanaan untuk tahun depan.

“Kita juga dapat mulai membiasakan membagi tugas pekerjaan rumah tangga bersama anggota keluarga. Set clear expectations for yourself, harus menetapkan harapan untuk diri sendiri. Tetap sibuk dengan kegiatan yang positif. Dengan terus bekerja di rumah, maka emosi dapat terkontrol secara positif dan dengan tanggungjawab yang tinggi. Terima batasan Anda dan syukuri kekuatan yang kita punya. Kuatkan karakter banyak bersyukur atas apa yang sudah anda capai sejauh ini,” imbuhnya.

Masa pandemi ini adalah saat yang tepat untuk membantu orang lain. Ini merupakan bentuk syukur kita. Dengan membantu orang lain kita akan merasa diberkahi dan dirahmati Allah. Untuk itu kita harus punya karakter mau membantu orang lain.

“Manage your time and improve your time to reflect to Allah SWT. Saat-saat seperti ini harus kita manfaatkan dengan semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta dan waktu untuk refleksi untuk membangun kesabaran dan kontrol diri kepada keluarga,” tandas Dr. Dwi.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/14/080000371/tips-menguatkan-karakter-selama-wabah-pandemi-covid-19-dari-dosen-ipb

Terkini Lainnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke