Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Covid-19, Dukungan Psikososial Anak Penting Diberikan

KOMPAS.com - Pirektur Early Childhood Care and Development Resource Center; Fitriani Herarti mengatakan kebutuhan psikososial anak usia dini harus tetap dipenuhi di masa pandemi Covid-19. 

Hal itu demi menyelamatkan anak-anak dari dampak psikososial seperti stres yang bisa mempengaruhi perilaku, mental, dan aktivitas psikososial.

"Dalam kondisi seperti ini, mereka (anak-anak) tak mengerti apa yang dihadapi. Kuncinya menjaga rutinitas bagi anak-anak usia dini," kata Fitriani dalam Webinar “Menjaga dan Mengembangkan Aspek Psikosial Psikososial Anak Usia Dini dalam Situasi Covid-19” yang digelar Tanoto Foundation, Senin (18/5/2020).

Spesialis Perkembangan Anak ChildFund International di Indonesia; Eka Hidayati, mengatakan anak-anak khususnya di usia dua tahun ke atas bisa merasakan bingung di tengah pandemi Covid-19.

Perubahan rutinitas dari kondisi sebelum dan masa pandemi Covid-19 menyebabkan perasan sedih, cemas, bahkan stress.

Anak usia dini menjadi salah satu kelompok yang paling rentan terdampak pandemic Covid-19, tidak hanya risiko fisik tertular virus, tetapi juga secara psikologis.

Diterapkannya pembatasan sosial berskala besar membawa konsekuensi terhadap tutupnya sekolah, anak harus tinggal di rumah, tidak bisa bertemu teman-teman, dan tidak bisa bermain di luar ruangan.

Orangtua dan guru berperan

Dari keterangan pers yang diterima Kompas.com, dalam kondisi seperti ini, orang tua tidak stres terlebih dahulu sehingga mereka bisa memenuhi hak-hak pengasuhan anak usia dini dengan baik.

Kreativitas orang tua dalam berinteraksi juga mempengaruhi mental anak-anak untuk tetap ceria dan mau bergaul dengan orang-orang di sekitarnya.

Orangtua juga didorong untuk menggunakan kata-kata positif dalam menjelaskan situasi terkait pandemi, sehingga anak tidak merasa stres karena tidak aman.

Lingkungan berikutnya adalah sekolah. Guru sebagai lingkungan paling dekat di luar orang tua berperan penting dalam menjaga psikososial anak. Perlunya guru tetap hadir menyapa melalui media daring membuat anak merasa terus diperhatikan.

Guru harus terus menjalankan perannya secara profesional, personal dan sosial. Di sini guru dituntut untuk adaptif dalam mengantarkan materi edukasi dan stimulasi terhadap anak usia dini dengan memanfaatkan teknologi.

Dukungan untuk psikosial psikososial anak selanjutnya adalah dari masyarakat. Seiring mudahnya akses informasi, masyarakat luas memiliki peran untuk menyebarkan informasi posistif terkait Covid-19.

Informasi yang salah turut mempengaruhi psikologis orang tua dan pengasuh, hingga pada akhirnya berdampak pada pengasuhan anak.

Peran berikutnya diemban oleh pemerintah sebagai otoritas pembuat kebijakan terkait penanganan dampak psikososial akibat pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Covid-19 sebagai pedoman bagi seluruh tenaga kesehatan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan melibatkan masyarakat selaku pekerja sosial dan pasien, keluarga pasien dan komunitas di sekitarnya.

Adanya sinergi yang baik dari orang tua, sekolah atau guru, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan bisa meminimalkan dampak pandemi, juga bisa menjaga dan mengembangkan aspek psikososial bagi bagi anak usia dini.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/18/192637571/saat-covid-19-dukungan-psikososial-anak-penting-diberikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke