Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menristek: Kondisi New Normal Harus Ada Pengelompokan Masyarakat

KOMPAS.com - Baru-baru ini, pemerintah akan menerapkan imbauan dengan sebutan "new normal". Apa itu new normal?

New normal ialah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun ditambah menerapkan protokol kesehatan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Pada Dialog Peneliti/Perekayasa Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek atau Kepala BRIN) Prof. Bambang Brodjonegoro, Menristek juga menyebut tentang new normal.

Kenapa new normal? Karena Prof Bambang ingin para peneliti bisa melakukan penelitian atau inovasi untuk mendukung new normal karena wabah virus corona ini.

"Ketika bicara new normal, maka harus ada normal baru yang terkait dengan penelitian," ujar Prof Bambang dihadapan para peneliti, akademisi, dan awak media secara live streaming via Zoom, Senin (18/5/2020) sore tersebut.

Harus ada pengelompokan masyarakat

Adapun penelitian itu bisa mengenai pengelompokan bagi masyarakat yang sehat usia produktif, masyarakat dengan penyakit penyerta, serta para lansia.

"Mereka ini harus diberikan protokol yang jelas. Bagi yang sehat maka ikut protokol umum," katanya.

"Tetapi bagi yang punya penyakit penyerta atau lansia maka mereka akan lebih dibatasi lagi dan punya protokol khusus," imbuhnya lagi.

Tetapi, protokol seperti apa yang harus diberikan pada mereka, maka itu semua diserahkan pada para peneliti terlebih yang ikut konsorsium tersebut.

Menristek umumkan 134 proposal riset

Pada kesempatan itu, Menristek mengumumkan sebanyak 134 proposal riset yang berhak didanai tahap pertama dari Program Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 senilai total Rp 60,6 miliar.

Sedangkan proposal yang belum berhasil masih bisa mengikuti untuk tahap kedua, dengan dukungan dana total Rp 30 miliar.

Adapun program pendanaan ini dimaksudkan untuk melakukan diseminasi hasil Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan (Litbangjirap) Covid-19.

"Saya berharap ke depannya, penelitian Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 ini dapat mendorong terciptanya inovasi produk kesehatan dalam negeri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak," harap Prof Bambang.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/18/195253971/menristek-kondisi-new-normal-harus-ada-pengelompokan-masyarakat

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke