Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.
Berikut adalah rangkuman Blogger Putih Abu-abu dengan Episode “Ban Bekas Punya Kelas
Ban Bekas dapat di olah menjadi banyak bentuk kerajinan unik yang memiliki nilai jual jika bisa di perlakukan dengan baik seperti limbah ban bekas yang di jadikan kursi atau meja dengan menyiapkan beberapa modal.
Modal langkah awal
Modal didapatkan dari berbagai sumber, modal dapat diperoleh dari simpanan sendiri maupun dari pihak lain seperti pemerintah, bank, koperasi dan perusahaan yang memiliki program pemberdayaan masyarakat.
Modal lain yang tak kalah penting yang dapat menentukan bisa jalan atau tidaknya usaha kerajinan ban bekas adalah modal kemauan, modal yang berhungan dengan mental sehingga siap membangun usaha selain itu ada juga modal keterampilan modal ini berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang.
Modal tenaga kerja adalah modal terbesar dalam memulai usaha, jika memiliki tenaga kerja yang terampil dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik tidak perlu pusing dengan memikirkan target produksi.
Peluang usaha yang dihasilkan yaitu dapat menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar, dibutuhkan keterampilan untuk mengubah ban bekas menjadi barang berekonomi tinggi berikut adalah proses pembuatan ban bekas menjadi kerajinan.
Bahan baku
Alat digunakan
Proses pembuatan
Ban bekas dibelah menjadi 2 bagian menggunakan sabit yang tajam, bagian pinggir luar ban yang keras digunakan untuk rangka kunsi dan meja disisir atau dirapihkan sedangkan bagian tengah di belah menjadi beberapa bagian dan digunakan untuk anyaman
Selanjutnya, untuk merangkai ban bekas menjadi bentuk kursi atau meja lingkarkan ban bekas yang sudah siap potong menjadi 2 bagian untuk dijadikan kaki sekaligus penopang dan sandaran tangan selain itu siapkan lingkaran untuk di jadikan sandaran dan tempat duduk dilanjutkan dengan proses penyambungan rangka
Untuk 1 buah kursi dibutuhkan 5-6 lingkaran atau 3 buah ban bekas, sambung menggunakan paku beton pada bagian tertentu sampai ban menempel dengan kuat dengan membuat kerangka yang harus dipersiapkan, kerangka bagian bawah, kerangka bagian samping serta kerangka tempat duduk dan sandaran
Ayaman dibuat dengan tali tali bagian tengah ban untuk sandarannya, sementara pada bagian tempat duduk menggunakan tali ban yang ukurannya lebih tebal dan rekatkan menggunakan paku hingga nyaman diduduki.
Selanjutnya mengisi tempat duduk dan sandaran menggunakan kain perca kemudian tutup dengan busa tipis, lalu tutup rapat dengan kain beludru kemudian rekatkan dengan paku lebih kecil.
Tahap terakhir yaitu proses pengecatan agar warna lebih menarik.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/18/221744371/rangkuman-ban-bekas-punya-kelas-belajar-dari-tvri-18-mei-2020