Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Selandia Baru, Penambahan Kasus Corona Mendekati Nol

KOMPAS.com - Tak ada satu negara pun yang benar-benar siap untuk menghadapi Covid-19. Sehingga masyarakat dan pemerintah harus terus bekerja sama, bukan menyalahkan.

Itulah pesan yang disampaikan Duta Besar Keliling RI di Pasifik Tantowi Yahya kala bercerita tentang faktor penting keberhasilan pengendalian Covid-19 di Selandia Baru.

Selandia Baru kini mulai melakukan pelonggaran karantina wilayah karena penambahan jumlah kasus Covid-19 mendekati nol.

Melihat situasi Selandia Baru, Tantowi mengatakan bahwa terdapat dua faktor penting keberhasilan pengendalian Covid-19 di sana.

"Selandia Baru negara yang kecil, tapi mereka terbilang sangat berhasil menangani Covid-19. Dua faktor penyebabnya adalah kesiapan dan partisipasi masyarakat.” ungkap Tantowi dalam diskusi yang digelar oleh KBRI Wellington bersama Universitas Airlangga dan Universitas Pertahanan, seperti dilansir dari laman Unair News, Jumat (22/5/2020).

Selandia Baru dan Pasifik termasuk kawasan yang diuntungkan karena terhitung paling akhir terdampak Covid-19. Meski begitu, itu tidak membuat mereka lengah.

Sebelum ditetapkan sebagai pandemi global, pemerintah Selandia Baru telah bergerak cepat dengan mempersiapkan berbagai produk undang-undang, regulasi, protokoler, hingga rencana koordinasi antar stakeholder sebagai upaya pencegahan Covid-19.

“Upaya itu dilakukan agar nanti saat pandemi terjadi, tidak ada kesimpangsiuran informasi. Pemerintah Selandia Baru dengan tegas dan pasti mempersiapkan negara untuk combat ready dengan virus Covid-19,” ujar Tantowi.

Salah satu keputusan terberat yang diambil pemerintah Selandia Baru ialah kebijakan untuk lockdown. Pasalnya, ekonomi Selandia Baru bergantung dari sektor pariwista.

“Selandia Baru dan Pasifik itu kawasan yang ekonominya bertumpu pada pariwisata. Tiga bulan ini perekonomian mereka lumpuh karena benar-benar menutup perbatasan," kata Tantowi.

Tetapi, lanjutnya, hasil keputusan berat itu sangat nyata. Selandia Baru kini mulai melakukan pelonggaran karena penambahan jumlah kasus baru mendekati nol.

"Bahkan di Samoa, Vanuatu, Palau, Tonga tidak memiliki kasus positif sama sekali,” tutur penyanyi country tersebut.

Faktor penentu terpenting keberhasilan penanganan Covid-19 di sana disebut Tantowi adalah partisipasi masyarakat.

Meskipun hanya negara kecil, akan tetapi masyarakat Selandia Baru dinilai memiliki ketaatan yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah.

Maka, saat perintah lockdown dikeluarkan, masyarakat menjalankannya secara konsisten dan konsekuen.

Sehingga, masyarakat di sini juga memiliki peran yang vital dalam usaha perlawanan terhadap virus Covid-19.

Berkaca dari Selandia Baru, saran Tantowi, Indonesia kini perlu meningkatkan koordinasi di antara lembaga.

“Saya ingin berpesan, bahwa tidak ada satu negara pun yang benar-benar siap untuk mengatasi Covid-19. Maka dari itu masyarakat dan pemerintah harus sama-sama membangun toleransi. Ini saatnya kita bekerja sama dan bukan saling menyalahkan,” pesan Tantowi di akhir acara.

Sementara itu untuk menunjukkan rasa solidaritas, Selandia Baru juga telah mengirimkan bantuan senilai Rp 47 miliar kepada Indonesia untuk menangani Covid-19.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/23/090635171/belajar-dari-selandia-baru-penambahan-kasus-corona-mendekati-nol

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke