Belajar dari Rumah adalah program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.
Dalam tayangan tersebut di ceritakan berbagai macam kekayaan budaya yang dimiliki Timor-timur berikut rangkumannya:
Suku
Suku Belu, atau disebut juga Suku Tetun/Tetum, adalah salah penduduk asli Pulau Timor. Suku ini mendiami sebagian besar Kabupaten Belu.
Bahasa mereka disebut dengan Bahasa Tetun. Selain di Timor Barat, suku ini juga terdapat di Timor Leste.
Berdasarkan cerita adat, Suku Belu dipercayai sebelumnya berasal dari Malaka, kemudian berpindah ke beberapa tempat sebelum akhirnya tiba di Pulau Timor, yaitu di Belu selatan.
Tarian Tebe-tebe
Tari Tebe berasal dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tari Tebe merupakan tarian khas masyarakat Belu dan Kabupaten Malaka yang menggambarkan pergaulan akrab di antara warga.
Selain itu, Tari Tebe juga sebagai suatu luapan kegembiraan atas keberhasilan atau kemenangan.
Tari Tebe diperagakan para pria dan wanita bergandengan tangan sambil bernyanyi bersahut-sahutan melantunkan syair dan pantun berisi puji-pujian, kritikan atau permohonan, sambil menghentakan kaki sesuai irama lagunya.
Kain Tais
kain Tais adalah bentuk tenun tradisional dibuat oleh wanita Timor Timur. Sebuah bagian penting dari warisan budaya bangsa, tais tenunan digunakan untuk perhiasan seremonial, dekorasi rumah, dan pakaian pribadi.
Gereja Katolik Timor Timur juga telah mengadopsi penggunaan tais selama upacara keagamaan.
Tais telah digunakan di Timor Timur sebagai alat pertukaran untuk ternak atau barang berharga lain. Dalam penggunaan seremonial, tais biasa dipakai bersama dengan bulu, karang, emas dan / atau perak.
Tenun tais dilakukan sendiri oleh perempuan dengan teknik diwariskan dari generasi ke generasi dalam tradisi lisan.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/05/23/190205571/rangkuman-cerita-sabtu-pagi-anak-seribu-pulau-timor-timur-di-tvri