KOMPAS.com - Menjadi perguruan tinggi pertama yang menggelar pemilihan rektor secara daring (online) di Indonesia bahkan dunia, Universitas Airlangga (Unair) terima rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
Direktur Muri Prof. Jaya Suprana memberikan penghargaan kepada Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih dalam rapat pleno Majelis Wali Amanat (MWA) secara daring di tengah pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Prof. Jaya mengatakan kebanggaannya kepada UNAIR yang telah mencatatkan rekor baru sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang melaksanakan pemilihan rektor secara daring.
“Unair merupakan perguruan tinggi yang sering menciptakan rekor superlatif yang tercatat di Muri. Nah, di masa pagebluk corona ini, ternyata tidak menurunkan semangat kerja Unair dalam menciptakan sebuah prestasi untuk tetap mengabdi kepada bangsa dan negara,” ungkapnya seperti dilansir dari laman Unair News, Selasa (16/6/2020).
"Maka kami ucapkan selamat kepada Unair dan kami nanti rekor-rekor selanjutnya."
Sementara itu, Ketua MWA Prof. Muhammad Hatta Ali yang melantik Prof. Nasih sebagai Rektor Unair Periode 2020-2025, mengucapkan selamat kepada Prof. Nasih yang terpilih secara aklamasi melalui proses pemilihan rektor yang telah dilakukan sejak Januari lalu.
“Ini berarti untuk kedua kalinya Prof. Nasih terpilih menjadi Rektor Unair melalui aklamasi,” paparnya.
Dengan kapasitas yang dimiliki Prof. Nasih, lanjutnya, diharapkan Unair menjadi lebih maju lagi sebagai perguruan tinggi terpandang dan diakui oleh dunia dengan tetap menjunjung tinggi "excellent with morality".
Di bawah kepemimpinan Prof. Nasih, tahun ini Unair berhasil mengalami kenaikan peringkat QS World University Rangkings (QS WUR) 2021.
QS WUR sendiri merupakan lembaga pemeringkatan yang digunakan sebagai indikator resmi kinerja perguruan tinggi top Indonesia dari Kemenristekdikti (2015-2019) dan Kemendikbud (2020-2024).
Peringkat Unair naik dari peringkat 651-700 menjadi 521-530 kampus terbaik dunia versi QS WUR 2021.
Di kesempatan yang sama, Prof. Nasih menyampaikan bahwa penghargaan rekor MURI ini merupakan momen sejarah yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
Selama tiga periode, lanjutnya, Unair terus melakukan musyawarah mufakat. Sehingga, dalam tiga tahun berturut-turut para calon rektor tidak ada yang merasa tersingkirkan dan bertentangan.
“Sejak tiga periode yang lalu kami membiasakan untuk melakukan musyawarah mufakat sehingga kebersamaan kami bisa terjaga. Tiga tahun berturut-turut tidak ada yang merasa tersingkirkan dan bertentangan. Musyawarah mufakat tentu sangat baik untuk diteruskan agar terhindar dari masalah-masalah politis dan ini adalah catatan yang patut diikuti,” ujarnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/06/17/143533671/gelar-pemilihan-rektor-secara-daring-unair-pecahkan-rekor-muri