Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

HUT ke-9 Rumah Belajar, Kemendikbud Gelar Diseminasi Serentak di 34 Provinsi

KOMPAS.com - Platform Rumah Belajar yang diinisiasi Kemendikbud telah memasuki usia 9 tahun pada 15 Juli 2020. Platform ini diharapkan menjadi alternatif pembelajaran daring gratis bagi siswa, termasuk melewati masa pandemi dan memasuki era normal baru.

“Rumah Belajar pertama kali diluncurkan pada tahun 2011, berbagai inovasi pembelajaran digital terus dikembangkan agar pendidik dan peserta didik memiliki platform belajar andalan yang dapat dimanfaatkan gratis”, ujar Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, Hasan Chabibie.

Dalam seminar virtual bertajuk “Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar Edisi Spesial HUT Ke-9” di 34 provinsi, Hasan menyampaikan banyak hal harus diperhatikan agar semangat belajar peserta didik terjaga dalam beradaptasi dengan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Di satu sisi para guru mungkin memiliki keterbatasan dalam menyampaikan sejumlah materi. Sementara adik-adik kita yang adalah digital native juga membutuhkan informasi yang bisa mereka dapatkan di dunia maya sehingga lebih termotivasi pada saat mereka menggunakan semua media itu tadi,” terang Hasan.

Terus lakukan inovasi PJJ

Oleh karena itu, lanjut Hasan inovasi menjadi kata kunci dan TIK di sekolah bisa meningkatkan kualitas pembelajaran maupun layanan.

Pada perjalanannya dari masa ke masa, Rumah Belajar berkembang dari sekedar aplikasi digital yang menyediakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bank soal pengayaan.

Saat ini, telah tersedia berbagai fitur pembelajaran dari sumber belajar yang menyediakan konten belajar interaktif baik itu yang berbasis video, audio, dan multimedia.

Selain itu, saat ini Rumah Belajar telah memiliki Kelas Maya sebagai Learning Management System (LMS), Laboratorium Maya untuk simulasi percobaan sains digital, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra dan masih banyak lagi.

Pada perayaan HUT ke-9 ini, Rumah Belajar meluncurkan fitur baru yaitu Edugame. Edugame adalah fitur permainan interaktif yang memastikan siswa dapat memahami konsep dasar materi dengan bermain permainan digital interaktif.

Selain fitur-fitur pembelajaran untuk siswa, Rumah Belajar juga menyediakan fitur Sistem Informasi Manajemen Pelatihan TIK (SimpaTIK) yang menyediakan informasi kegiatan peningkatan kompetensi TIK untuk pembelajaran yang menargetkan guru, baik PNS maupun Non-PNS.

Untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, selain semakin memperkaya konten, Rumah Belajar juga menyediakan kelas-kelas terbuka baik secara langsung dan tidak langsung.

Secara langsung (sinkronus) dilaksanakan pada program Sajian Pembelajaran Duta Rumah Belajar (belajar.kemdikbud.go.id/sapadrb) dan secara tidak langsung (asinkronus) melalui Kelas Maya Terbuka.

Peran "Duta Rumah Belajar"

Masifnya pemanfaatan Rumah Belajar tidak terlepas dari peran Duta Rumah Belajar masing-masing provinsi. Saat ini Kemendikbud memiliki 102 Duta Rumah Belajar yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten dari Aceh hingga Papua.

Duta Rumah Belajar merupakan guru-guru terpilih melalui proses seleksi program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK).

Duta Rumah Belajar menjadi agen Kemendikbud untuk menyosialisasikan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Para guru ini akan menjadi penggerak dan inspirasi guru lainnya serta komunitas di wilayah representatif mereka untuk membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

“Para guru ini menjadi contoh penerapan belajar jarak jauh pada era pandemi. Selain menyosialiasikan program-program Kemendikbud terkait Belajar dari Rumah kepada guru dan siswa di daerahnya, Duta Rumah Belajar juga menerapkan model-model pembelajaran inovatif untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh,” ungkap Hasan.

Untuk memeriahkan HUT ke-9 Rumah Belajar, para guru kreatif ini berinisiatif melakukan diseminasi secara daring di provinsi masing-masing.

Acara yang diselenggarakan serentak dalam waktu yang bersamaan ini turut mengundang para kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) serta pejabat terkait di daerah masing-masing.

Hasan berharap agar dinas pendidikan provinsi, dan kabupaten/kota serta LPMP tetap memberikan dukungan penuh terhadap Rumah Belajar.

“Keterlibatan para pemangku kebijakan di daerah pada momentum ini sekaligus menjadi diskusi terbuka terkait strategi masing-masing daerah untuk menghadapi era kebiasaan baru pada Tahun Ajaran Baru 2020/2021,” harap Hasan.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/07/16/234308271/hut-ke-9-rumah-belajar-kemendikbud-gelar-diseminasi-serentak-di-34-provinsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke