Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Guru, Kemendikbud Jelaskan 7 Prinsip Utama Pengajaran di Masa Pandemi

KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, ketuntasan kurikulum bukanlah menjadi tujuan utama proses belajar mengajar di sekolah maupun dari rumah.

Melainkan lebih menekankan pada kompetensi literasi, numerasi dan karakter.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengutarakan prinsip-prinsip utama dalam pengajaran pada masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikannya saat membuka Webinar bertajuk “Memimpin Sekolah dengan Segala Keterbatasan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”.

Berikut 7 prinsip utama dalam pengajaran pada masa pandemi Covid-19:

1. Kesehatan dan keselamatan adalah hal yang terpenting. Protokol kesehatan harus dipatuhi.

2. Sebelum memulai pelajaran di tahun ajaran baru, lakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui tahap perkembangan murid.

3. Susun kegiatan pembelajaran sesuai asesmen diagnostik tersebut. Kurikulum harus disesuaikan. Lakukan diferensiasi. Remedial teaching. Perhatian lebih kepada murid-murid yang paling tertinggal. Perhatikan aspek kognitif dan non-kognitif. Guru-guru dapat berkolaborasi.

4. Laksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan konteks daerah, sekolah, dan murid. Lakukan dialog dengan kepala sekolah, orang tua, dan pemangku kepentingan yang terkait.

5. Lakukan refleksi secara berkala.

6. Strukturkan waktu belajar. Bergabung dengan komunitas belajar di sekolah atau komunitas untuk berbagi ide dan materi.

7. Bentuk komunitas untuk dukungan psikososial bagi guru dan kepala sekolah.

Guru perlu memahami prinsip

Iwan pun menjelaskan bagaimana prinsip tersebut dilaksanakan, baik oleh kepala sekolah, guru, maupun tenaga pendidik.

Prinsip utama, kata dia, kesehatan dan keselamatan itu harus benar-benar dijaga.

“Prinsip utama, pertama, kesehatan dan keselamatan itu dijaga. Itu hal terpenting. Protokol kesehatan harus dipatuhi,” kata Iwan seperti dirangkum dari laman Kemendikbud.

Setelah itu, Iwan menjelaskan guru perlu melakukan asesmen diagnostik, yakni asesmen awal untuk melihat bagaimana perkembangan murid.

“Ini bisa sesimpel kalau anak kelas 3 sekarang, kasih mungkin ujian yang berbasis materi kelas 2, sudah menguasai atau belum. Kalau belum berarti kita mulai dari situ. Jadi jangan mulai langsung dari kelas 3-nya,” tuturnya.

Lalu, lanjut dia, barulah guru menyusun pembelajaran berdasarkan asesmen itu.

"Jadi, enggak langsung kurikulumnya kelas 3, jadi dimulai dari hasil asesmen itu, mungkin juga berbeda-beda setiap anak, jadi dilakukan diferensiasi,” urai Iwan.

Iwan juga mengingatkan guru untuk perhatikan anak-anak yang paling tertinggal, yang paling rentan.

"Jangan diabaikan, jangan ditinggalkan mereka, itu yang paling penting. Mungkin perhatian lebih fokus kepada anak-anak yang tertinggal ini. Mungkin bisa remedial. Perhatikan aspek bukan hanya kognitif, tapi juga non-kognitif. Sosial emosional anak seperti apa itu penting dan guru-guru berkolaborasi,” sambungnya.

Iwan mengungkap bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks yang ada di masing-masing daerah, masing-masing sekolah, dan masing-masing murid.

“Jangan dipaksakan semuanya sama. Lalu dialog penting sekali antara kepala sekolah, orang tua, dan pemangku kepentingan,” terangnya.

Tak lupa, guru juga diimbau untuk melakukan refleksi, sebab parameter dapat berubah begitu cepat di masa pandemi.

“Setelah melakukan sebuah rencana, kemudian itu diimplementasikan, kita perlu melakukan refleksi secara berkala. Mungkin setiap minggu perlu evaluasi, setiap dua minggu dan lain sebagainya. Jangan kalau sudah selesai, ya sudah seperti ini,” ujar Iwan.

Tak hanya murid yang belajar, Iwan mengungkap prinsip perlunya guru dan tenaga kependidikan mengalokasikan waktu untuk belajar.

"Jam kerja dalam satu minggu itu dihitung 40 jam. Jangan hanya digunakan untuk mengajar saja. Strukturkan juga waktu untuk belajar. Saya akan tambahkan juga strukturkan waktu untuk berkomunikasi dengan orang tua. Karena orang tua adalah mitra semua guru, kepala sekolah dalam belajarnya anak pada saat pandemi ini," imbaunya.

Terakhir, Iwan menyarankan guru untuk mencari dukungan psikososial.

"Karena kita pun para pendidik perlu kesehatan mental yang baik, bukan saja dalam bentuk kognitif, tapi juga kesehatan mental atau dukungan psikososial sangat penting," pungkasnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/07/20/181437571/guru-kemendikbud-jelaskan-7-prinsip-utama-pengajaran-di-masa-pandemi

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke