KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia masih belum berakhir. Di Indonesia sendiri setiap hari masih banyak penambahan kasus pasien yang terjangkit Covid-19, jumlahnya mencapai seribu lebih.
Namun berbeda dengan Belanda. Di negeri kincir angin tersebut pasien yang terjangkit corona jumlahnya sedikit. Atau sudah mulai berangsur aman.
Demikian dikatakan Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl kepada wartawan saat Press Conference "Study in Holland Virtual Pre-departure Briefing 2020" via Zoom, Sabtu (1/8/2020).
Peter menjelaskan mengenai keadaan di Belanda sudah mulai membaik karena pandemi ini. "Di belanda ada virus corona, tapi situasi lumayan aman," ujarnya.
Menurut Peter, puncak Covid-19 di Belanda terjadi pada April 2020. Kini situasinya mulai membaik dan aman. Bahkan jumlah pasien juga semakin menurun.
Karena itu, banyak universitas kembali mulai buka. Meski mayoritas pembelajaran atau kuliah dilakukan secara hybrid education atau secara daring.
"Untuk kegiatan di kampus ada, misalnya di perpustakaan, laboratorium atau bertemu dengan dosen tapi dalam kelompok yang sangat kecil. Karena semua harus sesuai protokol kesehatan," terangnya.
Kualitas pendidikan tidak menurun
Peter juga menegaskan bahwa kualitas pendidikan di Belanda tidak akan menurun meski dilanda Covid-19. Sehingga diharapkan para mahasiswa yang menerima beasiswa yang kuliah di Belanda ini akan tetap mendapatkan pengalaman hidup yang baik selama kuliah di Belanda.
Nantinya, calon mahasiswa asal Indonesia yang akan kuliah di Belanda akan bertemu terlebih dahulu dengan dosen atau profesor di kampus Belanda.
Namun, pertemuannya bukan dalam skala besar. Atau tetap dibatasi dalam kelompok kecil di kampus. Hubungan individual antara mahasiswa dan dosen ini penting agar mahasiswa baru bisa merasa lebih dekat, kenal dan merasa senang kuliah di Belanda.
"Selanjutnya, komunikasi akan dilakukan secara daring. Bisa secara WA, email, telfon, bahkan juga komunikasi dengan orang tua dari mahasiswa tersebut. Ini dilakukan agar semua informasi terus didapatkan oleh mahasiswa dan orang tua," jelas Peter.
Calon mahasiswa diberi pembekalan
Sementara itu, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono menjelaskan, Nuffic Neso Indonesia mengundang para penerima beasiswa Orange Tulip Scholarship (OTS) untuk temu virtual dalam acara "Orange Tulip Scholarship Awardees", Sabtu (1/8/2020).
"Dari hampir 500 aplikasi atau pendaftar, kami memilih sekitar 30-an orang. Secara minat, semua calon mahasiswa ini tidak ada yang membatalkan meski ada pandemi," kata Indy.
Menurut Indy, calon mahasiswa ini harus tetap pergi ke Belanda tahun ini. Alasannya karena untuk penyesuaian akademik. Atau mereka bisa mengenal lebih dekat dengan kampusnya.
"Kami mewajibkan penerima beasiswa ini harus ke Belanda. Jika visa sudah keluar, maka awal Oktober mereka harus sudah tiba di Belanda," jelasnya.
Pentingnya berangkat ke Belanda karena mahasiswa ini harus mendapatkan pengalaman hidup tinggal di Belanda. Meski dengan pembelajaran daring.
Untuk minat jurusan yang diambil para mahasiswa asal Indonesia ini, menurut Indy adalah jurusan bisnis, manajemen, hukum, keamanan pangan dan lain-lain.
Sedangkan untuk kurikum di Belanda, semua kampus tidak berubah kurikulumnya. Hanya saja ada perubahan di pembelajaran online.
"Nantinya, sebelum berangkat ke Belanda kami ada biaya tes PCR dan rapid test. Jika ada yang positif, maka untuk sementara harus ditunda terlebih dahulu keberangkatannya," terang Indy.
Peter menambahkan, jika mahasiswa asal Indonesia ini sudah sampai di Belanda dan terjangkit Covid-19 di Belanda, maka tetap akan mendapatkan asuransi kesehatan," jelas Peter.
Para penerima beasiswa ini akan mendapatkan training mulai 1-6 Agustus 2020. Training ini sebagai pembekalan mahasiswa agar paham bagaimana studi di Belanda.
Tentang beasiswa OTS
Orange Tulip Scholarship (OTS) merupakan beasiswa parsial yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan studi di Belanda bagi para pelajar unggul Indonesia yang berminat untuk melanjutkan program studi sarjana (S1) dan pasca sarjana (S2).
Beasiswa OTS pertama kali diluncurkan oleh Nuffic Neso Indonesia pada tahun 2012. Berkat adanya kerja sama yang baik antara Nuffic Neso dengan institusi pendidikan tinggi Belanda, jumlah beasiswa yang ditawarkan meningkat setiap tahunnya.
Adapun universitas tujuannya antara lain Vrije Universiteit of Amsterdam, University of Twente, Tilburg University, Saxion University of Applied Sciences, dan Maastricht University.
Untuk informasi mengenai jenis beasiswa (skema OTS) dapat diakses melalui www.nesoindonesia.or.id/ots
https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/01/162625771/nuffic-neso-beri-pembekalan-penerima-beasiswa-ots-belanda-ini-intinya