KOMPAS.com - Indonesia kaya akan beragam tanaman obat. Tiga tanaman yang mudah tumbuh di tanah air kini diformulasikan sebagai bahan obat herbal antihipertensi atau tekanan darah tinggi.
Peneliti dan dosen IPB University dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof Dyah Iswantini Pradono mengatakan penelitian dari hulu ke hilir untuk antihipertensi telah dilakukan sejak tahun 2007 sampai sekarang.
Hasil-hasil penelitian Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB University telah menghasilkan kandidat formula antihipertensi.
Formula tersebut terdiri dari ekstrak tanaman pegagan, kumis kucing dan sambiloto.
Tanaman pegagan, kumis kucing dan tempuyung merupakan tanaman yang mempunyai kandungan senyawa kimia (misalnya flavonoid) yang berpotensi menghambat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Ia menjelaskan, proses pembuatan komposisi obat herbal antihipertensi diperoleh dengan cara mengekstrak seluruh bagian tanaman atau herba pegagan, tempuyung, bagian daun dan batang kumis kucing dengan metode tertentu.
Hasil survei ketersediaan bahan baku, kata dia, menunjukkan bahwa seluruh bahan baku penyusun formula antihipertensi cukup tersedia di petani atau pengepul tanaman obat.
Maka, simplisia ketiga tanaman tersebut tersedia di penyedia jamu terutama di Jawa Tengah dan tempat-tempat lainnya.
“Saat ini sedang dilakukan penelitian untuk mencapai target komersialisasi Obat Herbal Terstandar yang bekerja sama dengan PT Biolife Indonesia. Setelah dikomersialkan maka dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara luas. Hal ini merupakan usaha meningkatkan nilai tambah biodiversitas Indonesia menjadi sediaan yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya,” ujarnya seperti dikutip dari laman IPB.
Harapannya setelah dihasilkan produk komersial antihipertensi berbahan herbal, masyarakat mulai terbiasa mengonsumsi obat herbal yang berbasis tanaman obat asli Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, upaya ini diharapkan dapat meminimalisir efek samping seperti yang selama ini dihasilkan dari konsumsi obat kimia.
Termasuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam produksi dan konsumsi obat herbal, meningkatkan posisi tawar Indonesia sebagai penghasil obat herbal dan meningkatkan nilai tambah tanaman obat Indonesia menjadi produk yang lebih bermanfaat bagi kesehatan manusia.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/03/093909671/pakar-ipb-tiga-tanaman-ini-jadi-formula-obat-herbal-antihipertensi