Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Pandemi, Siswa Indonesia Toreh Prestasi Kejuaraan Debat Internasional

KOMPAS.com - Kembali, di tengah pandemi global Covid-19 siswa Indonesia menorehkan prestasi di kancah internasional. Kabar gembira datang dari pelajar SMA yang mewakili Indonesia di ajang "Online World Schools Debating Championship (OWSDC) 2020".

Dalam ajang yang digelar 17 Juli sampai Agustus 2020, tim Indonesia yang difasilitasi Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbud mengirimkan tiga siswa berprestasi;

  • Cassia Tandiono (SMA Pelita Harapan Kemang Village, Jakarta)
  • Joshua Luke Tandiono (SMA British Indonesia Jakarta), dan
  • Judah Purwanto (SMA Pelita Harapan Lippo Village, Tangerang)

Melalui pengumuman resmi Tim Indonesia mendapatkan penghargaan bergengsi individu, yaitu "Top 5 ESL Best Speaker" dan "Top 10 Open Best Speaker" atas nama Judah Purwanto.

Penghargaan "Best Speaker" dalam kategori ESL dan Open (kategori utama) ini adalah yang pertama kali tim Indonesia raih.

Daya juang siswa Indonesia 

"Kita patut berbangga anak-anak Indonesia tidak kehilangan orientasi untuk berprestasi dunia dalam masa pandemik ini," ujar Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Asep Sukmayadi.

Asep menjelaskan lomba debat tingkat dunia sudah Indonesia ikuti lebih dari 1 dekade lalu. Persaingan antarnegara, menurutnya sangat ketat dan untuk pertama kalinya tahun ini Indonesia mampu mencapai ranking 5 besar dunia.

"Ini bukan hanya sekedar kita mampu beradaptasi karena pandemi, tetapi kita mampu melampauinya lebih baik, dan anak-anak Indonesia membuktikannya.

Asep menegaskan, "ini juga berkat kerjasama gotong royong yang baik untuk melakukan pembinaan secara konsisten diantara kementerian, dinas pendidikan, sekolah, dan orangtua."

"Semoga ini menjadi kabar baik dan inspirasi agar kita lebih bisa optimis mampu melampaui ujian berat pandemi ini, tetap produktif, dan berprestasi," harapnya.

Kepala Puspresnas menyampaikan Puspresnas memberikan perhatian sama untuk semua potensi bakat dan prestasi peserta didik di semua lini kecerdasan.

"Bahwa setiap anak-anak Indonesia memiliki keistimewaannya sendiri, bahwa yang hebat itu tidak hanya yang pandai sains atau matematika, tetapi juga yang memiliki talenta dan kemampuan di bidang bahasa, seni, budaya, olahraga, dan banyak hal lainnya yang betul-betul tidak pernah sebelumnya dibayangkan karena pengaruh kemajuan teknologi informasi sekarang," jelas Asep.

Ia kembali menegaskan, "kita juga selayaknya memandang prestasi anak-anak tidak hanya dari sudut pandang sempit, tapi dari pandangan yang holistik dan bijak."

Terdapat 6 babak penyisihan dan 4 babak eliminasi. Tim Indonesia menyelesaikan 6 nabak penyisihan dengan hasil 4 kemenangan dan 2 kekalahan. Babak penyisihan ke-1 Tim Indonesia menang atas Jepang.

Di babak penyisihan ke-2, tim Indonesia mengalahkan tim Kazakhtan. Pada babak penyisihan ke-3, Tim Indonesia mengalahkan tim Filipina dan pada babak ke-4, Indonesia mengunci tiket ke babak eliminasi mengalahkan tim Bangladesh.

Tim Indonesia kehilangan poin di babak penyisihan 5 dan 6 dan harus mengakui keunggulan tim India dan tim Malaysia.

Pada babak Eliminasi, langkah tim Indonesia terhenti oleh tim Amerika Serikat dengan skor tipis 3-2. Di divisi Maya OWSDC, skor tim Indonesia menempati peringkat 5.

Komitmen perkuat prestasi

Kepala Puspresnas mengungkapkan raihan prestasi individu "Best EFL Speaker" mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu saat Indonesia mendapat penghargaan di Bangkok.

Puspresnas Kemdikbud juga menyampaikan komitmennya untuk tetap melanjutkan pembinaan tim debat Indonesia untuk kompetisi selanjutnya.

Tahun 2021, terdapat dua kali kompetisi debat dunia yang dilakukan daring, yakni OWSDC 2021 di bulan Februari dan Macau WSDC 2021 di bulan Juli.

"Ini amanat dari konstitusi kita untuk melayani peserta didik sesuai dengan talenta dan potensinya untuk berkembang. 

Ia menambahkan, "lebih dalam lagi, prestasi itu adalah puncak puncak pencapaian aktualisasi diri anak-anak Indonesia untuk belajar memainkan peran kebermanfaatan baik bagi diri, keluarga, dan lingkungannya, bangsa dan negara."

"Tugas orangtua, pemerintah, dan masyarakat adalah memfasilitasi atau mengasuh agar anak-anak menyadari potensinya, mengasahnya, melejitkannya, menjadi bekal hidupnya, dan merayakan manfaatnya," tutup Asep.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/04/095153971/di-tengah-pandemi-siswa-indonesia-toreh-prestasi-kejuaraan-debat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke