Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Kampus Merdeka, BI Dorong Upaya Ciptakan SDM Unggul Era Digital

Penulis: Elisabeth Diandra Sandi

KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) turut mendukung kebijakan merdeka belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui program Kampus Merdeka.

“Program Kampus Merdeka merupakan wujud kontribusi BI dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di era digital,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (24/8/2020), Jakarta.

Pasalnya, BI ingin membangun SDM unggul yang dapat berpikir secara menyeluruh (holistik) dari sisi sikap, keahlian, dan pengetahuan.

Selain itu, program ini akan dilaksanakan secara daring melalui konferensi video dan platform pembelajaran digital. Tujuannya agar mahasiswa bisa bereksplorasi serta berdiskusi dengan mentor dan narasumber secara virtual.

Tidak luput melakukan pemantauan serta evaluasi pembelajaran, BI juga mengembangkan sistem manajemen platform pembelajaran digital untuk peserta.

Percontohan di 7 kampus

Dalam program ini, BI menawarkan aktivitas pembelajaran, pembuatan proyek penelitian, dan pengalaman bekerja, khususnya dalam bidang kebanksentralan, kepada 37 mahasiswa dari 7 perguruan tinggi di Indonesia.

Ketujuh perguruan tinggi yang menjadi proyek percontohan, yakni:

  1. Universitas Gajah Mada (UGM)
  2. Universitas Indonesia (UI)
  3. Universitas Airlangga (Unair)
  4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
  5. Institut Teknologi Bandung (ITB)
  6. Universitas Bina Nusantara (Binus)
  7. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Selain mengapresiasi dukungan BI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga mengatakan, mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja bila pernah mendapatkan pengalaman bekerja secara nyata di perusahaan selama 6 bulan.

“Pengalaman yang mereka peroleh selama 6 bulan akan membentuk hard skills dan soft skills yang menjadi bagian dari kompetensinya setelah lulus,” jelas Nadiem.

Program Kampus Merdeka di Bank Indonesia berlaku untuk semua mahasiswa dari segala jurusan dan akan dimulai pada semester gasal 2020.

Mahasiswa dapat mengambil program selama 1 semester hingga 2 semester atau setara dengan 40 Satuan Kredit Semester (SKS).

Seiring berjalannya waktu, BI akan mengikutsertakan perguruan tinggi lainnya untuk memperkuat serta memperluas program Kampus Merdeka.

Senada dengan Nadiem, salah satu rektor dari 7 perguruan tinggi proyek percontohan, Prof. Harjanto Prabowo, Rektor Binus University, mendukung program kerja sama antara kampus dan dunia industri.

“Sehingga selain memiliki keterampilan serta skills terkini, para mahasiswa juga mempunyai kesempatan mengembangkan soft skill maupun karakter dan kemampuan berinovasi dan berkreativitas," ungkap Rektor Binus melalui rilis resmi.

Prof. Harjanto juga menyampaikan sebelum mendukung program Pemerintah melalui Kampus Merdeka, Binus University telah menerapkan program "3+1".

Melalui program ini mahasiswa dimungkinkan menjalani 3 tahun kuliah di kampus dan 1 tahun mengambil salah satu dari 5 track yang disediakan; internship, start-up business, research, study-abroad, dan community development.

Program ini memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keahlian yang didapat selama masa kuliah dan mendapat pengalaman bekerja secara nyata pada industri maupun bidang yang dipilih.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/26/110331171/lewat-kampus-merdeka-bi-dorong-upaya-ciptakan-sdm-unggul-era-digital

Terkini Lainnya

H-1 Pendaftaran SNBP 2025, Ini Panduan Mulai Login hingga Finalisasi

H-1 Pendaftaran SNBP 2025, Ini Panduan Mulai Login hingga Finalisasi

Edu
Rasakan Ketidakadilan soal Tukin, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Kami Merasa Dianaktirikan

Rasakan Ketidakadilan soal Tukin, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Kami Merasa Dianaktirikan

Edu
13 Jurusan IPB Sepi Peminat, Acuan Daftar SNBP 2025 pada 4 Februari

13 Jurusan IPB Sepi Peminat, Acuan Daftar SNBP 2025 pada 4 Februari

Edu
Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Segera Buka, Cek Besaran Bantuannya

Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Segera Buka, Cek Besaran Bantuannya

Edu
Mendikti: Banyak Peraturan Menteri Tak Sesuai Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi

Mendikti: Banyak Peraturan Menteri Tak Sesuai Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi

Edu
Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Bantuan hingga Rp 12 Juta Per Semester

Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Bantuan hingga Rp 12 Juta Per Semester

Edu
Polemik Tukin Dosen ASN, Koordinator Adaksi: Salah Nadiem atau Menteri Sekarang?

Polemik Tukin Dosen ASN, Koordinator Adaksi: Salah Nadiem atau Menteri Sekarang?

Edu
Biaya Kuliah Mahal, Mendikti: Kalau Murah Bagaimana Dosen Bisa Mendidik?

Biaya Kuliah Mahal, Mendikti: Kalau Murah Bagaimana Dosen Bisa Mendidik?

Edu
Tidak Hadir di Demo Dosen Tuntut Tukin, Mendikti Satryo Hadiri Dies Natalis UI

Tidak Hadir di Demo Dosen Tuntut Tukin, Mendikti Satryo Hadiri Dies Natalis UI

Edu
Dosen ASN Ancam Mogok Mengajar jika Tuntutan Tukin Tak Dipenuhi

Dosen ASN Ancam Mogok Mengajar jika Tuntutan Tukin Tak Dipenuhi

Edu
Anggaran Tukin 2025 Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk Sepertiga Dosen ASN

Anggaran Tukin 2025 Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk Sepertiga Dosen ASN

Edu
Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa

Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa

Edu
Ramai Video Perbedaan Siswa Indonesia dan China, Pakar: Benahi Kualitas Guru

Ramai Video Perbedaan Siswa Indonesia dan China, Pakar: Benahi Kualitas Guru

Edu
Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

Edu
Beasiswa Maudy Ayunda Dibuka bagi Mahasiswa S1, Ada Bantuan Biaya Kuliah

Beasiswa Maudy Ayunda Dibuka bagi Mahasiswa S1, Ada Bantuan Biaya Kuliah

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke