Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaat Belajar Seni Kriya bagi Anak, Berikut Contoh Kegiatannya

KOMPAS.com - Anak usia dini pasti suka bermain. Bahkan ketika melihat sesuatu yang baru pasti ingin mendekat, memegang atau memainkannya.

Terlebih dengan hal-hal yang menyangkut seni. Anak suka corat coret itu bagian dari seni dan kreativitas mereka. Karenanya, anak harus diajarkan atau diberi stimulus untuk belajar seni.

Berbicara mengenai seni kriya, ini merupakan bagian dari kegiatan seni. Seni kriya adalah kegiatan menghasilkan karya seni menggunakan tangan melalui beragam media-media seni.

Melalui seni kriya ini, anak mengidentifikasi, membangun dan menghubungkan antara pengetahuan, minat dan pengalaman dan kemudian mengekspresikannya melalui sebuah karya.

Kegiatan seni kriya memberikan kesempatan yang sangat luas bagi anak bereksplorasi, berkesperimen dan mencari tahu dengan menggunakan seluruh inderanya.

Seni kriya memberikan pengaruh positif untuk seluruh aspek, perkembangan termasuk pengembangan konsep diri, kemampuan kerjasama, kolaborasi, identitas budaya dan apresiasi.

Hasil karya yang dibuat anak adalah refleksi dari ide, imaginasi, kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, pengetahuan dan pengalamannya.

Merangkum dari modul pembelajaran jenjang PAUD yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), berikut ini manfaat belajar seni kriya bagi anak:

  • Sebagai refleksi perkembangan kognitifnya, yakni ide, penyelesaian masalah, berpikir kritis, mempredikasi dan mencoba sesuatu yang baru.
  • Mengembangkan kemampuan motorik sebagai bekal untuk kemampuan menulis, koordinasi anggota tubuhnya, kelenturan dan gerakan-gerakan yang dapat mendukung tumbuh kembangnya.
  • Sebagai salah satu cara berkomunikasi dan mengekspresikan perasaan dan emosi.
  • Mengembangkan kemampuan bahasa.
  • Membangun kemampuan kerjasama dan apresiasi.

Ketika masa pandemi ini, anak harus tetap di rumah dalam jangka waktu panjang, bisa saja muncul masalah-masalah emosi.

Karena itu, kegiatan seni kriya dapat digunakan sebagai media penyaluran emosi-emosi pada anak dengan cara yang positif.

Akan tetapi, kegiatan seni kriya yang dilakukan di rumah, sebaiknya berbasis proses, bukan berbasis hasil.

Kegiatan seni berbasis proses membantu anak menyalurkan emosi-emosinya melalui karya sehingga meminimalisasi masalah-masalah emosi yang sedang dialami anak.

Sementara itu, kegiatan seni berbasis hasil, memberikan tekanan bagi anak apabila anak tidak dapat mencapai hasil yang diinginkan orang tua.

Beberapa kegiatan seni kriya berbasis proses yang dapat dilakukan di rumah:

1. Berkarya patung

Berkarya patung dari material lepasan/bahan rumah tangga. Pada kegiatan ini, anak-anak dapat diminta untuk membuat patung 3D menggunakan benda-benda atau material lepasan yang dapat ditemukan di rumah.

2. Bermain dengan balok-balok

Anak dapat menghasilkan sebuah karya seni dengan menggunakan balok-balok mainan. Atau dengan kotak-kotak kecil yang ada di rumah.

3. Menggambar atau melukis

Alat dan bahan yang dapat disediakan orang tua seperti kuas, sponge, bulu ayam, cotton bud, daun/ranting pohon, benang pelepah pisang, batu-batuan, kulit kerang, krayon, cat air, pewarna makanan, spidol, arang, dan kertas.

4. Berkreasi dengan tanah liat dan pasir

Kegiatan ini dapat menggunakan tanah liat dapat diganti
dengan playdough buatan pabrik atau buatan orang tua, tepung terigu, dan sebagainya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/28/051100771/manfaat-belajar-seni-kriya-bagi-anak-berikut-contoh-kegiatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke