KOMPAS.com - Agustinus Purna Irawan resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) periode 2020-2024.
Periode ini menjadi periode kedua Agustinus menjabat sebagai Rektor Untar.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Pembina Yayasan Tarumanagara Budiarsa Sastrawinata di Auditorium Untar dan juga disiarkan secara daring, Senin (31/8/2020).
Sekretaris Pengurus Yayasan Tarumanagara Ariawan Gunadi mengatakan, setiap empat tahun Yayasan Tarumanagara melakukan seleksi pemilihan Rektor Untar.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 Yayasan Tarumanagara membuat peraturan mengenai tata cara seleksi dan pemilihan rektor.
"Tata cara dan seleksi ini memang agak beda prosesnya dari empat tahun yang lalu, karena ada masa pandemi. Kalau tidak ada di pandemi seperti tahun 2016, kita membuka pencalonan seluas-luasnya, baik dari dalam maupun luar," paparnya.
Ia mengatakan, ada dua pertimbangan untuk kembali menunjuk Agustinus sebagai Rektor Untar.
Pertama, jelasnya, karena yayasan memiliki kewenangan untuk menetapkan calon rektor. Alasan selanjutnya, Prof. Agustinus telah menjadi rektor yang memiliki prestasi luar biasa pada masa jabatan 2016-2020.
"Beliau sekarang berhasil mengangkat Untar menjadi peringkat ketujuh untuk swasta dan nasional ke-31. Jadi prestasi yang luar biasa beserta pencapaian yang lainnya," imbuh Ariawan.
Ariawan mengatakan, yayasan berharap ke depan Untar bisa masuk ke arah internasionalisasi dan memiliki reputasi baik di kancah internasional.
Akan bawa Untar jadi universitas unggul di Asia
Di periode kedua menjabat sebagai Rektor Untar, Agustinus mengatakan memiliki visi untuk membawa Untar menjadi universitas unggul di Asia.
Unggul dengan indikator masuk 20 besar terbaik nasional, 5 terbaik kampus swasta, dan masuk dalam pemeringkatan dunia QS World University Rangking.
"Visi kami adalah jadi universitas unggul di Asia. Tentu dengan unggul di Asia, kita mempunyai indikator-indikator pencapaian. Kami memang menargetkan Universitas Tarumanagara bisa masuk 20 besar universitas nasional, kemudian swasta kita masuk 5 besar nasional, kemudian kita masuk QS Rangking Asia 400-500 atau lebih kecil lagi nanti kita akan lihat dalam prosesnya," papar Agustinus.
Ia juga berharap dapat membangun reputasi Untar melalui beragam inovasi, hilirisasi reserach dan inkubator bisnis.
Semua itu, kata dia, menjadi target-target besar Untar di tahun 2020-2024.
"Artinya, Untar tidak hanya statis pada kemampuan atau keunggulan akademik saja, namun ini juga menyangkut produk-produk inovatif, hilirisasi research kemudian inkubator bisnis yang bisa menyentuh kebutuhan masyarakat banyak," imbuhnya.
Untuk implementasinya, Agustinus mengatakan akan banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengangkat pendidikan hingga kehidupan masyarakat.
"Mulai tahun lalu kita mempunyai tagline 'Untar untuk Indonesia' kami akan benar-benar mengejar itu," ucapnya.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, lanjut dia, Untar tak bisa berjalan sendiri. Karena itu, Untar juga akan berkolaborasi dengan berbagai macam pihak baik di dalam maupun luar negeri, baik institusi pendidikan, industri maupun bisnis.
"Sedangkan di internal tentu kami akan membangun keunggulan-keunggulan lokal, keunikan Untar, nilai-nilai yang dikembangkan Untar yaitu budi luhur, integritas, entrepreneurship, itu menjadi bagian penting dalam bagian proses pembelajaran maupun kegiatan," jelasnya.
Biografi singkat
Dalam video singkat yang ditayangkan dalam acara Pelantikan Rektor Untar, Agustinus Purna Irawan lahir pada 28 Agustus 1971 di Mataram, Sumatera Selatan, di tengah keluarga sederhana.
Ia telah bercita-cita menjadi doktor sejak SMP, meski kala itu ia tidak tahu apa itu doktor. Hanya tahu melalui TVRI bahwa doktor pasti menjadi pejabat atau menteri.
Setamat SMA, Agustinus menjadi lulusan terbaik di Kabupaten Musi Rawas dan membawanya berhasil diterima pada Program Studi Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) tanpa tes.
Berbekal modal seadanya, di tahun-tahun awal kuliah Agustinus hanya memperoleh IPK 1,36. Pengalaman yang sangat memukul mental dan harapannya.
Dengan tekat ingin berhasil, ia pun mampu lulus di tahun 1995 sebagai lulusan terbaik ke-5 dari 100 orang angkatan 1990.
Walau diterima di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta, Untar jadi pilihannya meniti karier sebagai dosen.
Agustinus mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan di berbagai bidang dan penugasan.
Ia juga mendapat kesempatan melanjutkan S2 Teknik Mesin di Universitas Indonesia pada 2001.
Agustinus pun berhasil menyelesaikan pendidikan S2 dalam waktu 19 bulan dengan IPK 4,00. Membuatnya dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program S2 UI tahun 2003.
Pada 1 April 2014 di usia ke-42, ia berhasil memperoleh jabatan fungsional akademik profesor atau guru besar.
Kualifikasi yang diperoleh hingga saat ini di antaranya mendapatkan hibah dari Dikti, Ristek UI, kontes robot Indonesia, dan internal Untar.
Agustinus telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah, jurnal, dan prosiding, menulis 5 buku ajar, mendapat 6 paten, memiliki 5 hak cipta, menginisiasi seminar nasional dan internasional.
Selama menjabat rektor sejak 2016, Agustinus telah meraih berbagai capaian yang meningkatkan kualitas Untar sebagai perguruan tinggi yang diakui di tingkat nasional maupun internasional.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/31/165017071/agustinus-purna-irawan-dilantik-jadi-rektor-untar-periode-2020-2024