Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Jenis Pola Asuh Orangtua dan 9 Strategi Pengasuhan Positif Pada Anak

KOMPAS.com - Anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan sang pencipta kepada orang tua. Karena itu, orang tua harus menjaga dan membesarkan dengan sebaik-baiknya.

Orang tua juga harus memberikan pengasuhan yang baik tanpa henti, dari sejak anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga anak sudah beranjak dewasa.

Tak hanya itu saja, orang tua memiliki tanggung jawab penuh untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi anaknya untuk tumbuh dan berkembang optimal.

Ini tentu sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap anak agar kelak anak siap untuk hidup bermasyarakat dengan karakternya yang mulia.

Tapi, bagaimana memberikan pola asuh yang tepat pada anak? Bagi orang tua yang memiliki anak usia dini, maka harus paham dalam memberikan pengasuhan pada anaknya.

3 jenis pola asuh orangtua

Merangkum dari modul pembelajaran jenjang PAUD yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), berikut ini pola asuh orang tua terbagi atas tiga jenis, yaitu:

1. Pola Asuh Permissif

Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan.

Pola asuh ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak.

Kebebasan diberikan penuh dan anak diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri. Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa adanya kontrol dari orang tua.

2. Pola Asuh Otoriter

Untuk pola asuh otoriter, yakni ketika orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.

Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya diri pada kemampuannya.

3. Pola Asuh Demokratis

Sedangkan pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua.

Dari bimbingan itu memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini bisa tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan norma yang ada.

9 Strategi pengasuhan positif

Strategi pengasuhan positif yang dapat diterapkan oleh orang tua selama masa anak belajar dari rumah antara lain:

1. Ciptakan suasana rumah yang aman, nyaman dan menyenangkan.

2. Ciptakan suasana positif yang mendukung proses belajar.

3. Lakukan proses belajar di rumah dengan disiplin positif.

4. Berikan ekspresi yang realistis pada saat anak belajar.

5. Orang tua tetap tenang dan rileks.

6. Orangtua menyiapkan berbagai kegiatan selain yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan tersebut hendaknya mengarah pada kecakapan hidup dasar.

Antara lain kecakapan untuk menolong diri sendiri, pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat, dan aman, pembiasaan kecakapan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kegiatan tidak membebani anak, terintegrasi dalam berbagai aktivitas harian yang dilaksanakan di rumah, menyenangkan, dan bermakna bagi anak.

7. Coba libatkan anak dalam berbagai aktivitas di rumah, misalnya membereskan tempat tidur, menata alat dan bahan main, memilih menu makanan, memasak di dapur, mencuci buah-buahan, dan berbagai aktivitas lainnya. Tapi, orang tua sebaiknya menyesuaikan aktivitas tersebut dengan usia dan tahap perkembangan anak.

8. Mengajak bermain dengan permainan yang edukatif sesuai dengan alat dan bahan main yang tersedia di rumah.

9. Orang tua dapat membacakan buku, mengajak anak membaca bersama-sama atau bercerita.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/01/051100171/3-jenis-pola-asuh-orangtua-dan-9-strategi-pengasuhan-positif-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke