KOMPAS.com - Para tenaga medis dan paramedis saat ini terus berjuang melawan Covid-19. Ini menjadi salah satu hal dalam penanganan fisik para pasien.
Tetapi, mereka juga butuh dukungan psikososial. Tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi dukungan psikososial juga dibutuhkan oleh para tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Terkait hal itu, Dosen Departemen Keperawatan Jiwa, Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Ns. Heni Dwi Windarwati, S.Kep., M.Kep., SP.Kep.J, melakukan penelitian.
Melansir akun resmi Instagram UB, Kamis (3/9/2020), Ns. Heni dan kelompok risetnya menyusun beberapa rekomendasi yang dapat mendukung kesehatan jiwa komunitas, baik masyarakat umum maupun tenaga medis dan kesehatan.
Dalam penanganan psikososial, khususnya pada saat pandemi, terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan, yakni dimulai dari:
1. fase penyiapan
2. fase adaptasi
3. fase finalisasi
Tentunya semua saling berkesinambungan. Rekomendasi ini merupakan panduan efektif yang dapat dilakukan untuk menghadapi stigma dan kesehatan jiwa yang berpengaruh terhadap kesehatan raga.
Penelitian ini termasuk dalam kelompok Q1 kelompok Psychiatry Research pada Elsevier. Kelompok Q1 adalah peringkat teratas dalam indeks jurnal.
6 aspek penting
Berikut ini aspek penting dukungan psikososial melawan Covid-19:
1. Intervensi kesehatan jiwa dan psikososial adalah komponen penting dalam melawan Covid-19.
2. Dampak psikososial akibat Covid-19:
3. Respon psikososial di setiap tahap wabah Covid-19.
4. Layanan psikososial hadir dalam beragam bentuk:
5. Panduan praktis manajemen awal aspek psikososial yang inovatif penting dalam perawatan kesehatan jiwa yang lebih komprehensif.
6. Tidak hanya untuk masyarakat umum, dukungan psikososial juga dibutuhkan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/04/045800071/6-aspek-penting-dukungan-psikososial-lawan-covid-dari-akademisi-ub