KOMPAS.com - Program literasi dan lomba "Semua Membacanya" yang digelar majalah Mata Air sejak 17 Agustus 2020 telah diikuti lebih dari 7.000 peserta dari berbagai kalangan dan usia, baik dari dalam maupun luar negeri.
Melihat antusiasme tinggi ini, panitia lomba "Semua Membacanya" memperpanjang proses pendaftaran yang semula berakhir pada 6 September menjadi 15 September 2020.
"Sangat bahagia dan menjadi sangat optimis bahwa minat baca masyarakat Indonesia sesungguhnya masih bisa diperbaiki sekiranya semua pihak mau berupaya keras untuk mendukung, berkreativitas membuat event ataupun program, serta fasilitas yang akan membuat masyarakat kita lebih sadar literasi kembali," ujar Astri Katrini Alafta, Pemimpin Redaksi Mata Air.
Program dan lomba literasi "Semua Membacanya" ini selain bertujuan sebagai peringatan Maulid Nabi, juga diharapkan menjadi momentum bagi bangkitnya budaya literasi masyarakat Indonesia di Hari Literasi Nasional, 8 September.
Generasi "musim semi" literasi Indonesia
"Ada rasa haru juga ketika kami melihat bahkan anak anak SD ada yg bersemangat mendaftar, sebuah harapan dan secercah cahaya bagi negeri ini karena mereka sudah mau membaca kisah hidup Rasulullah dari literatur yg cukup serius dan tebal," ungkap Astri dalam peluncuran program "Semua Membacanya" (6/8/2020).
Ia berharap antusiasme peserta lomba membaca ini menjadi pemantik bangkitnya budaya literasi di kalangan generasi muda. "Saya percaya sesungguhnya generasi muda Indonesia adalah musim semi bagi negeri ini," tegas Asri mengungkapkan keyakinannya.
Ia berharap kebiasaan membaca yang baik dan membaca yang benar akan terus menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia.
"Karena sebelumnya para pendahulu kita memiliki budaya luhur karena kebiasaan ini maka seandainya di masa pandemi bisa kita isi dengan menumbuhkan kebiasaan positif seperti ini," jelasnya.
Ia menambahkan, "kelak setelah pandemi usai masyarakat baru Indonesia akan menjadi generasi berliterasi positif."
Ridho Rhoma yang juga menjadi salah satu peserta kegiatan literasi ini. "Anak zaman now, di zaman modern sekarang yang semua informasi dibanjiri dari mana-mana membutuhkan peranan lebih ekstra dari keluarga dan lingkungan," ujar Ridho.
Ia mengimbau keluarga dan lingkungan perlu memberikan dukungan dalam penguatan literasi positif anak melalui pengawasan sumber bacaan yang dikonsumsi dan juga dengan memberikan teladan langsung pada anak.
"Jangan ragu untuk share atau berbagi praktik baik literasi seperti ini. Mulai dari hal yang kecil dan mulai dari diri sendiri. ketika kita menjadi contoh dapat membawa dampak lebih besar dari komunikasi verbal saja," ujarnya.
Guru Besar Psikologi UI Prof. Lydia Freyani Hawadi turut memberikan apresiasi positif atas pelaksanaan kegiatan literasi ini.
"Ini satu hal luar karena diselenggarakan di tengah pandemi tentunya ini memberikan suatu motivasi bagi peserta. Semoga lomba ini bisa memunculkan motivasi internal yang lebih, wawasan dan nilai-nilai yang diperoleh dapat dinternalisasi dalam kehidupan mereka kelak," ujar Prof. Lydia.
Lomba literasi "Semua Membacanya"
Lomba Membaca Lomba baca buku "Semua Membacanya" menargetkan dapat melibatkan 10.000 peserta yang serentak dalam kurun waktu 17 Agustus hingga 24 Oktober 2020 membaca kehidupan Rasulullah.
1. Tahapan
Gelaran lomba terbagi atas beberapa tahapan, yakni:
2. Penilaian
Penilaian Lomba, terdiri dari:
3. Bahan uji
Buku yang diujikan terdapat dua pilihan:
Peserta dapat memilih salah satu dari judul buku tersebut untuk dibaca. Pada waktu ujian final tanggal 25 Oktober 2020, peserta dapat memilih soal sesuai buku yang dibaca.
4. Hadiah pemenang
Selain menargetkan 10.000 peserta, Majalah Mata Air menyediakan total hadiah Rp 60 juta bagi 34 pemenang dengan rincian sebagai berikut:
Informasi lengkap dapat diakses melalui: http://bit.ly/lomba-baca atau http://majalahmataair.com/semua-membaca-rasul/
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/07/061632871/diikuti-7000-peserta-lomba-semua-membacanya-diharapkan-jadi-pemantik