KOMPAS.com - Sejak tahun 2002 hingga sekarang, Universitas Padjadjaran (Unpad) merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan uji klinis vaksin.
Hampir semua vaksin yang beredar di Indonesia, uji klinisnya dilakukan oleh Unpad. Demikian diungkapkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K), M.M., seperti ditulis di laman Unpad, Sabtu (12/9/2020).
"Mulai 2002 sampai sekarang, vaksin yang dilakukan di Indonesia, uji klinisnya di Unpad," ujar Prof. Kusnandi.
Ada 30 jenis vaksin berhasil uji klinis
Ternyata, ada sebanyak 30 jenis vaksin yang berhasil dilakukan uji klinis olehnya bersama tim dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad.
Adapun proses uji klinis vaksin ini mengikuti alur perencanaan dan produksi vaksin yang sudah ditetapkan di Indonesia.
Untuk langkah uji klinisnya yakni:
1. Langkah awal ialah melakukan perencanaan penggunaan vaksin oleh Kementerian Kesehatan.
2. langkah selanjutnya, Bio Farma bertugas memproduksi contoh vaksin.
3. Begitu contoh tersedia, Bio Farma langsung mengontak FK Unpad dan Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk melakukan uji klinis vaksin.
4. Uji klinis kemudian dilakukan oleh Prof. Kusnandi Rusmil dan tim.
"Selesai uji klinis, saya akan bilang ke Bio Farma kalau saya sudah selesai lakukan uji klinis vaksin. Silakan lihat hasilnya di Clinicaltrials.gov, ada semuanya di situ," terang Prof. Kusnandi.
Pentingnya peran akademisi
Untuk itulah peran dari akademisi dibutuhkan dalam pengembangan vaksin, termasuk vaksin Covid-19.
Tak hanya itu saja, selain melakukan uji klinis vaksin, akademisi juga berperan menyumbangkan ide dan mengedukasi masyarakat tentang vaksin Covid-19.
Jadi, akademisi ikut melakukan edukasi pada masyarakat yang masih berpikiran negatif terhadap keberadaan vaksin.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/12/100229771/hanya-di-kampus-ini-yang-lakukan-uji-klinis-vaksin-indonesia