KOMPAS.com - Peneliti sekaligus Dosen IPB University dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof Dyah Iswantini temukan obat herbal yang diklaim dapat membantu mengurangi lemak tubuh.
Obat herbal pelangsing bermerek Prolislim tersebut telah melewati serangkaian penelitian. Meliputi bioprospeksi tanaman obat yang berkhasiat sebagai anti obesitas atau pelangsing, uji khasiat ekstrak tunggal serta formula gabungan ekstrak.
Beberapa tanaman obat Indonesia seperti daun jati Belanda, bangle, kemuning, daun asam Jawa, asam gelugur, rimpang kencur, lengkuas dan kunci pepet dimanfaatkan sebagai anti obesitas dengan pendekatan penentuan daya inhibisinya terhadap enzim lipase pankreas secara in vitro.
Dyah mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa formula pelangsing berbasis kunci pepet dan asam gelugur mampu menurunkan bobot badan hewan coba sebesar 11.22 persen selama 12 hari. Berdasarkan uji toksisitas akut, formula tidak menunjukkan toksik.
Saat ini obat herbal pelangsing tersebut juga sudah dikomersialisasikan dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Dyah menuturkan, target dari penelitian dua tahun ke depan (2022) adalah adanya produk obat herbal pelangsing terstandar.
Pengaruh signifikan dalam penurunan bobot badan
Secara tradisional, jelas Dyah, kunci pepet (kaempferia angustifolia Roscoe) telah digunakan oleh masyarakat dan sudah banyak ditanam oleh para petani.
Asam gelugur (Garcinia atroviridis) adalah tanaman tropis yang tumbuh menyendiri pada hutan tropis. Tanaman tahunan ini menghasilkan buah yang bisa dipakai sebagai bahan obat pelangsing yang banyak dijumpai di Medan dan Aceh.
"Jadi semua tanaman penyusun formula pelangsing adalah tanaman yang mudah diperoleh di Indonesia bahkan merupakan tanaman asli Indonesia. Simplisia kunci pepet mudah diperoleh di penyedia jamu dan di supplier-supplier bahan jamu di Indonesia, sedangkan simplisia asam gelugur diperoleh langsing dari Medan tetapi juga sudah dijual di beberapa supplier jamu," tutur Dyah seperti dilansir dari laman IPB, Senin (14/9/2020).
Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil uji pasar I dan II oleh PT Indofarma Tbk. Setelah satu bulan uji coba, hasil menunjukkan adanya penurunan lingkar pinggang pada responden perempuan.
Sementara itu, tes darah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap responden perempuan dalam beberapa hal seperti kreatinin, ureum, glukosa, tensi atas dan bawah.
Hasil penelitian anti obesitas ini memperoleh penghargaan dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi, RI bekerja sama Business Innovation Center (BIC) sebagai salah satu 103 Inovasi Paling Prospektif Indonesia pada tahun 2011.
Selain itu, formula pelangsing yang telah didaftarkan oleh tim peneliti untuk melindungi hak kekayaan intelektual penemu berhasil memperoleh anugerah paten, yaitu Sertifikat Paten Formula Ekstrak Asam Gelugur dan Kunci Pepet sebagai Pelangsing, tertanggal 4 Juni 2018.
Prolislim diharapkan dapat berkontribusi dalam usaha meningkatkan nilai tambah biodiversitas Indonesia menjadi sediaan yang bermanfaat bagi kesehatan juga kecantikan masyarakat Indonesia. Harapan lainnya adalah dengan beredarnya Prolislim ini maka penderita obesitas di Indonesia semakin menurun.
Hal ini, kata dia, merupakan partisipasi masyarakat Indonesia dalam menyukseskan program pemerintah yaitu Saintifikasi Jamu (pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan) yang telah dicanangkan sejak 2010.
"Selain itu, dengan membiasakan diri mengonsumsi obat herbal yang berbasis tanaman obat asli Indonesia dapat meningkatkan meningkatkan posisi tawar Indonesia sebagai penghasil obat herbal di dunia dan meningkatkan nilai tambah tanaman obat Indonesia menjadi produk yang lebih bermanfaat bagi kesehatan manusia. Apalagi produk ini selain untuk kesehatan juga untuk kecantikan jadi bisa mendorong masyarakat menjadi sehat dan cantik,” ujarnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/14/165440871/peneliti-ipb-temukan-obat-herbal-pelangsing-berbasis-tanaman-obat-indonesia