KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat Nasional 2020 guna menciptakan mahasiswa unggul yang memiliki keseimbangan antara ketiga kecerdasan.
Disebutkan, tiga Kecerdasan yang menjadi bekal sumber daya manusia (SDM) unggul ialah kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Di Pilmapres 2020, Mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabita Madina, berhasil menyabet gelar juara 1 kategori Sarjana di Pilmapres Nasional 2020.
Ia berhasil menjadi yang terbaik dari 443 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Sejujurnya, saat diumumkan sebagai pemenang sangat di luar ekspektasi dan bersyukur sekali sudah memiliki support system yang luar biasa baik dari pihak kampus dan juga teman serta keluarga," ungkap Rabita, Senin (14/9/2020), seperti dilansir dari laman UGM.
Dalam kompetisi bertema Implementasi Sustainable Development Goals itu, Rabita mengajukan gagasan kreatif berjudul "Perlindungan Kontraktor Independen Dalam Gig Economy Melalui RUU Cipta Kerja".
Gagasan yang diusung fokus terhadap perlindungan hukum bagi para pekerja yang memiliki status kontraktor independen, seperti pengemudi ojek online yang bekerja untuk perusahaan seperti gojek/grab, para dokter yang membuka praktek online di aplikasi HaloDoc, dan tenaga pendidikan yang membuka tutor di Ruangguru dan lainnya.
Ia mengatakan hak-hak pekerja kontraktor independen belum sepenuhnya terpenuhi karena belum diatur di bawah payung hukum.
Pengadilan hubungan industrial, kata dia, juga banyak menghadapi kasus tentang status kontraktor independen.
"Apabila status tersebut dapat diatur di bawah hukum, pastinya para kontraktor independen akan lebih terlindungi," paparnya.
Rabita menyampaikan capaian itu tak lepas dari dukungan dan bimbingan dosen pembina serta fakultas dan universitas yang memfasilitasi persiapan mengikuti Pilmapres Nasional 2020.
Terkait rangkaian seleksi, ia mengatakan seleksi tahap pertama berupa portofolio yang diikuti 444 mahasiswa.
Selanjutnya 174 terbaik melaju dalam seleksi tes wawasan kebangsaan dan bahasa Inggris.
Kemudian 21 terbaik berkompetisi di final untuk mempresentasikan gagasan kreatif, profil diri, pidato bahasa inggris, serta diskusi panel.
Sebelumnya, Rabita juga kerap menyabet sejumlah penghargaan.
Beberapa di antaranya adalah Best Defense Counsel, Best Defense Team, dan Best Non Native English Team at International Criminal Court Moot Court Competition 2019 di Den Haag Belanda, Best Head of Government at ASEAN Foundation ASEAN Model Meeting 2020 di Hanoi Vietnam, First Winner Speech Contest at ALSA English Challenge FH Unpad 2019, Best Defense Counsel, Best Defense Team, dan Best Non Native English Team at International Criminal Court Moot Court Competition 2019 di Den Haag Belanda, dan First Winnet Speech Contest at Binus E-Comp 2018.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/15/072709971/mahasiswa-ugm-ini-terpilih-jadi-mahasiswa-berprestasi-nasional-2020