Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Syarat Pendidikan Vokasi-Dunia Industri Harus "Link and Match"

KOMPAS.com - Pendidikan vokasi dan dunia industri kini harus saling berhubungan. Harapannya, lulusan pendidikan vokasi nantinya bisa diserap oleh dunia industri.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, ada lima syarat minimal agar link and match antara pendidikan vokasi dan dunia industri dapat terjadi.

"Paket link and match itu setidaknya ada lima," ujar Wikan seperti dikutip dari laman Kemendikbud, Jumat (18/9/2020).

5 syarat link and match

Apa saja syarat itu? Berikut ini 5 syarat yang dijabarkan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi:

1. Terciptanya link and match antara vokasi dengan dunia industri adalah pembuatan kurikulum bersama. Di mana kurikulum tersebut harus disinkronisasi setiap tahun dengan industri.

2. Pihak industri wajib memberikan guru atau dosen tamu. Minimal pengajaran dari dosen dan guru tamu ini dilakukan minimal 50 jam per semester.

3. Pemberian magang kepada siswa SMK dan mahasiswa vokasi dari industri yang dirancang bersama. Menurut Wikan, pihaknya mewajibkan magang minimal satu semester.

"Jangan sampai tiba-tiba industri cuma disodori magang suruh terima saja, tidak dari awal sudah dirancang bersama," ucap Wikan.

4. Sertifikasi kompetensi. Kompetensi merupakan hal yang sangat penting untuk lulusan vokasi. Sertifikat dibutuhkan untuk menunjukan level kompetensi lulusan vokasi.

5. Komitmen menyerap lulusan sekolah vokasi oleh industri. "Paket link and match hingga level menikah yang kami rancang yaitu mengembangkan teaching factory. Jadi teaching industry masuk ke dalam kurikulum," jelasnya.

Target 80 persen bisa terserap industri

Dijelaskan, link and match antara pendidikan vokasi dan industri tidak hanya sekadar tanda tangan MoU, foto-foto kemudian masuk koran.

Namun ia menganalogikan pada hubungan dua orang yang sedang berpacaran dan sampai pada jenjang menikah.

Dengan konsep lima syarat tersebut, Wikan menargetkan 80 persen lulusan pendidikan vokasi dapat terserap ke dunia industri.

Sedangkan 20 persen lainnya bisa berbisnis atau ke pekerjaan lain. "Sekarang 90 persen ada, 70 persen juga ada," tuturnya.

Dikatakan, saat ini terdapat stigma bahwa lulusan sekolah vokasi bakal menjadi pengangguran. Akan tetapi dirinya mengatakan bahwa anggapan ini dapat terbantahkan.

Tentu dengan peningkatan kompetensi siswa SMK melalui link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri.

"Kompeten artinya lulusan itu sudah berani bilang aku bisa apa, bukannya ini ijazahku. Kalau dia bilang ini ijazahku, itu artinya dia (hanya) bilang aku sudah belajar apa," katanya.

Untuk itulah melalui link and match ini, Wikan berharap lulusan SMK akan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/20/050700871/5-syarat-pendidikan-vokasi-dunia-industri-harus-link-and-match-

Terkini Lainnya

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

Edu
Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke