KOMPAS.com - Rasa bangga coba ditunjukkan oleh Luky Wiranda, lulusan SMK Negeri 1 Bogor Jawa Barat. Ternyata, dia memiliki prestasi di kancah nasional hingga internasional.
Saat sekolah pada 2016 dia memenangkan juara favorit Animasi Bogor Motion. Kemudian pada 2018, Luky menyabet Juara 2 Nasional Graphic Design Technology.
Tak hanya itu saja, tahun 2019 bahkan mampu masuk dalam urutan 10 besar tingkat dunia, yaitu juara 8 World Skill Competition di Khazan, Rusia.
Melansir laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (24/9/2020), Luky lulusan SMKN 1 Bogor tahun 2018.
Ada keinginan belajar mandiri
Prestasi yang diraih Luky itu ternyata diawali dari minat dan keisengan mempelajari desain grafis. Dia sendiri suka dengan aplikasi desain photoshop sejak SD.
Luky berkeinginan untuk mengeksplorasi segala hal. Dengan mengetahui passion di bidang desain grafis inilah menjadikan Luky semakin mantap memilih SMK untuk menempuh jenjang pendidikan.
"Keunggulannya SMK itu langsung praktik, daripada membayangkan. Kita juga bisa langsung kerja seperti magang hingga tahu dunia kerja. Itu spesial," ujarnya.
Ada banyak keuntungan yang dia dapat ketika ikut kompetisi dalam skala internasional. Walaupun kompetisi ini mengharuskan dia untuk menghentikan kegiatannya selama setahun, tetapi ia mengaku sangat beruntung.
Tentu dia bisa mendapatkan pelatihan yang kini telah membentuk karakter kuat dalam dirinya. "Selama satu tahun itu aku dibentuk, dibantu sama pelatih atau tim lainnya. Kalau aku tidak ambil kesempatan ini, tidak akan seperti sekarang," jelasnya.
Tak hanya itu saja, dari kebebasan yang diberikan pelatih justru memberikan peluang bagi rasa keingintahuan Luky untuk berkembang.
Luky juga mampu mengupas banyak hal tentang desain yang belum diketahui. Ini karena dia terus belajar dan ingin terus berkembang.
Hasilnya, dengan pendidikan karakter yang dimiliki saat ini, Luky dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dalam kehidupan yang sebenarnya.
Karena prestasi yang diraihnya itu, Luky meraih beasiswa kuliah jurusan desain grafis di salah satu universitas di Jakarta.
Jadi mahasiswa sambil kerja
Meski sibuk sebagai mahasiswa, Luky juga bekerja sabagai internship di PT Visionet. Selain itu, ia juga menjadi trainer di gdtlab.id yang merupakan platform khusus untuk menampilkan informasi dan media belajar bagi siswa SMK.
Platform yang berisi informasi seputar ajang kompetisi, info lomba, dan kelas pelatihan ini dibentuk agar dapat memberikan wadah yang lebih luas bagi siswa SMK, khususnya dalam bidang desain grafis untuk berkarya secara maksimal.
Dijelaskan, prestasi ini dia dapat berkat hasil jerih payahnya dalam berlatih dan belajar berbagai hal baru dalam dunia desain grafis.
"Aku ini orangnya penasaran sekali seperti kalau lihat poster bagus. Jadi, aku suka eksplorasi dan publish di sosmed. Di situ aku coba cerita kenapa aku bikin ini," tutur Luky.
Untuk itulah dia berharap, karakter pembelajaran yang mandiri ini bisa hidup di masing-masing diri generasi muda, sehingga ke depannya Indonesia semakin banyak melahirkan SDM unggul dan kompeten.
"Coba saja terus belajar yang bisa digunakan untuk jangka panjang. Jadi, tahu bagaimana mengimplementasikannya di masa depan," jelas Luky.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/25/103732171/kisah-sukses-luky-lulusan-smk-berprestasi-di-tingkat-dunia