KOMPAS.com – Bertepatan dengan Hari Guru Sedunia 2020 pada 5 Oktober, siswa dan orangtua dari sekolah Sinarmas World Academy (SWA) memberi apresiasi kepada perjuangan gurunya semasa pandemi Covid-19.
Salah satu murid kelas 2 SMA yang mengenyam pendidikan di SWA, Keke, mengucapkan rasa terima kasih kepada gurunya.
“Di hari yang spesial ini, saya mau berterima kasih pada seluruh guru saya, yang setiap hari menyambut kami, muridnya dengan senyuman hangat. Guru, ketahuilah, senyuman dan energi kalian kami rasakan meskipun secara daring, itulah yang menjadi motivasi kami untuk tetap semangat belajar setiap harinya. Tanpa kalian, kami tidak akan bisa melangkah sejauh ini,” kata Keke pada Senin (5/10/2020).
Bagi Keke, guru menjadi sosok luar biasa karena mereka tetap berbagi ilmu saat pandemi. Di saat bersamaan, guru juga harus belajar beradaptasi dengan situasi pembelajaran virtual.
Sosok guru pun menjadi inspirasi bagi Keke untuk selalu menjadi yang terbaik dari dirinya.
“Mereka berhasil mendorong saya menjadi versi diri yang terbaik, tanpa membuat saya terbebani dan tertekan. Di saat pandemi ini, saya benar-benar merasakan betapa pengertiannya guru-guru saya,” tambah Keke.
Selain Keke, pelajar lain di SWA juga memberikan apresiasi kepada gurunya dengan membuat video ucapan terima kasih.
Sebagai tambahan, mereka menyiapkan paket berisikan buku tulis yang dipersonalisasi, masker, tas, dan surat ucapan terima kasih.
Apresiasi guru prasekolah
Sudah kurang lebih 6 bulan Rubeliza Sicorsicon selaku guru menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan siswa prasekolahnya.
Rubeliza mengakui bahwa situasi pandemi menyulitkan dirinya walaupun ia mengerti dan mendukung keputusan untuk PJJ.
Namun, ia berusaha untuk tetap memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tidak membosankan dengan mempelajari berbagai jurnal pedagogi (ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru).
“Anak-anak prasekolah yang berada pada usia krusial yang harus terus mendapatkan simulasi, sangat mudah bosan. Oleh karena itu, saya serius mempelajari jurnal-jurnal pedagogi yang ada tentang strategi mengadakan kelas online untuk anak-anak” jelas Rubeliza.
Rubeliza mengatakan bahwa dalam PJJ, guru harus lebih aktif, energik, ekspresif, dan kreatif.
Guru PAUD bisa menggunakan strategi pengajaran dengan memakai boneka maupun kostum agar pembelajaran terlihat lebih menarik.
Alhasil, murid pun bisa menangkap energi guru meski saat daring dan anak tidak kehilangan fokus.
Melihat perubahan sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi daring, Dwi Haryani sebagai salah satu orangtua siswa di SWA turut menghargai usaha para guru.
“Guru-guru sangat intens memberikan perhatian kepada setiap murid, kooperatif, pengertian dan sabar. Mereka disiplin tetapi di saat yang sama mereka juga sangat menyenangkan dan pengertian,” jelas Dwi.
Menurut Dwi, perjuangan guru saat PJJ sungguh luar biasa.
Hari Guru Sedunia
Setiap tahunnya, pelajar bisa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada guru pada saat peringatan Hari Guru Sedunia.
“Hari Guru Sedunia merupakan perayaan untuk memeringati hari jadi pengadopsian rekomendasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) / Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) tentang Status Guru (Status of Teachers) pada 5 Oktober 1994,” tulis UNESCO dalam laman resminya.
Maka dari itu, 5 Oktober menjadi kesempatan untuk menandai kemajuan serta merefleksikan cara untuk melawan tantangan yang tersisa dalam menjalani profesi sebagai guru.
Tahun ini tema dari perayaan Hari Guru Sedunia ialah Guru: Memimpin dalam krisis, membayangkan kembali masa depan, bertepatan dengan tantangan dalam mengajar semasa dan pasca pandemi Covid-19.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun mengapresiasi guru dan pendidik di Indonesia dalam akun Instagram resminya.
“Terima kasih, para guru dan pendidik Indonesia! Selamat Hari Guru Sedunia 2020!,” tulis Kemendikbud pada Senin (5/10/2020).
https://edukasi.kompas.com/read/2020/10/05/162941971/hari-guru-sedunia-siswa-senyum-dan-energi-kalian-jadi-penyemangat-kami