KOMPAS.com - Sudah sekitar 7 bulan anak-anak bersekolah dari rumah. Pandemi Covid-19 yang belum mereda membuat kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kemungkinan terjadi lebih lama.
Salah satu tantangan yang kini tengah dihadapi orangtua ialah menerapkan kedisiplinan pada anak. Pasalnya, selama di rumah, anak cenderung lebih santai dan enggan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Kondisi ini bisa jadi akan semakin menantang saat anak sudah mulai bersekolah kembali, di mana lingkungan sekolah dan sosial memiliki banyak aturan yang perlu dipatuhi.
Di masa pandemi atau tidak, kedisiplinan merupakan salah satu karakter yang perlu dibangun dalam diri anak sedini mungkin. Kelak, karakter ini dapat mendorong kesuksesan di masa depan.
Merangkum platform pendidikan Sekolah.mu, penerapan disiplin yang dilakukan oleh orang tua di Jepang sangat menarik untuk menjadi inspirasi Ibu maupun Ayah.
"Apakah Ibu dan Ayah penasaran bagaimana anak-anak di Jepang usia 2 tahun mampu duduk tenang di dalam kereta?," tulis Sekolah.mu.
Menurut studi Kansas Association for Infant Mental Health yang berjudul "Disiplin dalam Anak Usia Dini", dalam menerapkan kedisiplinan pada anak, keluarga Jepang menekankan 3 (tiga) hal, yakni kelekatan, empati dan harmoni.
Ini akan membuat anak-anak bergantung sepenuhnya kepada ibu. Namun, di lingkungan sosial, anak-anak justru taat dan belajar mandiri layaknya orang dewasa.
1. Membangun hubungan erat antara orangtua anak
Orangtua di Jepang membentuk hubungan yang sangat emosional di masa 6 tahun pertumbuhan anak. Caranya, mereka melakukan pengasuhan sendiri dan minim bantuan pengasuh atau orang lain.
Hubungan yang erat dinilai membuat anak lebih mudah memahami dan mengikuti apa yang disarankan oleh orangtua mereka.
2. Orangtua menjadi panutan yang baik untuk anak
Orangtua di Jepang percaya bahwa sikap orangtua lebih mudah diikuti oleh anak-anak ketimbang nasihat.
Sehingga, mereka siap untuk menjadi contoh dan menunjukkan cara melakukan sesuatu, termasuk kedisiplinan.
Dengan begitu, orangtua tidak hanya memerintah anak untuk hal-hal yang dikehendaki, namun juga ikut melakukannya bersama-sama dengan anak.
3. Menanamkan sifat saling menghargai
Anak dibiasakan tidak memandang status atau jabatan setiap orang. Sehingga anak memiliki sikap yang sopan dan mampu menghargai orang lain.
4. Orangtua menghargai emosi anak
Anak diajarkan untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain, termasuk hewan, tumbuhan dan benda mati.
Tujuannya, agar anak mampu menghargai orang lain dan lingkungan di sekitarnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/10/22/152234171/belajar-dari-orangtua-jepang-cara-menanamkan-disiplin-pada-anak