KOMPAS.com - Sembilan siswa Indonesia berhasil meraih sembilan medali terdiri dari tiga medali perak dan enam medali perunggu dalam Internasional Olimpiade Astronomi dan Astrofisika (IOAA) 2020.
Tahun ini IOAA digelar secara dalam jaringan dengan nama Global e-Competition on Astronomy and Astrophysics (GeCAA) dan berlangsung 25 September sampai 23 Oktober 2020.
Tiga medali perak tim Indonesia diraih Mohammad Adhimas Rikat Mohammad Adhimas Rikat dari SMA Kharisma Bangsa, Josh Nathaniel Jowono dari dari SMA Kristen 5 Penabur, DKI Jakarta, dan Rafa Nanda Akilah dari MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, enam raihan medali perunggu diraih oleh Jonwin Fidelis Fam dari SMA Kristen 1 Penabur, DKI Jakarta, Vincent Sean Farrell dari SMA Kristen Petra 2, Jawa Timur, Vito Ghifari dari SMA Negeri 81, Jakarta.
Turut menyumbangkan medali perunggu Ryo Albert Sutanto dari SMAN 4 Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Izaaz Inhar Ramadhani dari SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta, dan Akhdan Dzaky Maulana dari SMA Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta.
Kategori lomba
“Selamat saya ucapkan kepada adik-adik yang telah mengharumkan bangsa Indonesia. Capaian ini kita jadikan motivasi, meskipun di tengah pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia, generasi muda Indonesia masih bisa berprestasi,” ujar Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi, pada Sabtu (24/10/2020).
Ajang kompetisi tingkat internasional ini terselenggara atas kerja sama IOAA International board dengan Estonian Astronomy Olympiad Committee dari negara Estonia. Ajang ini terdiri dari dua kategori yaitu kateogri tim individual dan tim kompetisi.
Tim individual terdiri dari tiga ronde yaitu ronde teori, analisis data, dan pengamatan yang diselenggarakan pada tanggal 25 s.d. 27 September 2020.
Sementara itu kategori tim kompetisi, peserta dibagi ke dalam kelompok campuran dari berbagai negara. Para peserta diberikan tugas oleh tim dewan juri kemudian jawabannya dikumpulkan kembali pada 14 Oktober 2020.
GeCAA yang pertama kalinya diselenggarakan diikuti oleh 38 negara yang berasal dari Benua Asia, Eropa, dan Amerika.
Siswa wakil Indonesia
Tim Indonesia sendiri diwakili oleh 14 siswa dan empat team leader. Ke-14 siswa ini antara lain
Ke-14 siswa ini didampingi M. Ikbal Arifyanto, Hakim L. Malasan, Aprilia, dan Lucky Puspitarini yang merupakan staf pengajar pada Program Studi Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dari ke-14 siswa tersebut, 10 di antaranya sudah menjalani pendidikan tahun pertamanya di beberapa perguruan tinggi, di antaranya Insitut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) Korea Selatan, dan University of Manitoba, Kanada.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/10/26/113208271/9-siswa-indonesia-unjuk-prestasi-di-ajang-olimpiade-astronomi-dan