Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Berkomunikasi dengan Anak Disabilitas Pendengaran

KOMPAS.com - Seringkali kita berjumpa dengan anak yang masuk kategori Anak Disabilitas Pendengaran (ADP). Bagaimana jika kita akan berinteraksi atau berkomunikasi?

Apakah sama dengan anak-anak pada umumnya? Tentu berbeda. Maka dari itu, penting sekali Anda paham bagaimana cara berkomunikasi dengan ADP.

Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Selasa (27/10/2020), orang tua atau masyarakat harus paham ADP.

ADP adalah seseorang yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian atau seluruhnya, dan biasanya mengalami hambatan dalam berbicara dan berbahasa.

Secara sosial budaya ADP bukan merupakan kecacatan, bukan pula disabilitas fisik, walaupun sebagian besar masyarakat menilai ADP adalah anak yang tidak bisa mendengar.

Mereka adalah kelompok minoritas linguistik pengguna bahasa isyarat. Jadi, ada isyarat-isyaratnya nih jika Anda berkomunikasi dengan ADP.

ADP mengalihkan pengamatan melalui indera mata. Melalui mata, ADP memahami bahasa lisan atau oral, melihat gerakan isyarat tubuh, ekspresi wajah, dan membaca gerak bibir lawan bicara.

Pada kategori ketulian ringan, ADP menggunakan alat bantu dengar. Tentu alat itu untuk memudahkan berkomunikasi berinteraksi dengan sekitarnya. Bagi orang tua atau masyarakat, seperti ini 7 cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan ADP:

1. 3S (Sentuh, Salam & Sapa)

Bila ADP tidak bertatap muka dengan orang tua atau orang dewasa, sentuh/tepuk pundak ADP agar tahu bahwa kita sedang mengajaknya berbicara.

Yang boleh dilakukan:

  • Tepuk ADP di bagian bahu perlahan.
  • Dalam keadaan darurat, boleh menggoyangkan bahu ADP jika diperlukan.

Yang tidak boleh dilakukan:

  • Menarik ADP dan menepuk keras-keras bahunya.
  • Menggunakan kaki untuk menendang atau menyentuh kaki ADP.
  • Menepuk kepala, wajah, dada, atau pinggul, atau bagian tubuh lainnya.
  • Menggunakan barang untuk menepuk ADP.

2. Melambaikan tangan

Gunakan lambaian tangan untuk mengembalikan perhatian ADP kepada anda, atau gunakan cahaya bila berada dalam suatu pertemuan dengan banyak orang.

Yang boleh dilakukan:

  • Melambai dengan satu tangan.
  • Melambai dengan jarak satu meter di depan atau di sebelah ADP.
  • Terus melambai sampai ADP benar-benar memperhatikan.

Yang tidak boleh dilakukan:

  • Melambai dengan menggunakan kedua tangan, kecuali dalam keadaan darurat.
  • Melambai terlalu dekat dengan wajah ADP. Ini bisa saja melukainya.
  • Melambai terlalu lebar.

3. Mengetukkan kaki ke lantai

Yang boleh dilakukan:

  • Ketukkan kaki secukupnya di lantai kayu.
  • Ketukkan kaki agak lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak perhatian.
  • Ketukkan kaki beberapa kali, kadang-kadang sekali saja tidak cukup.

Yang tidak boleh dilakukan:

  • Mengetukkan kaki lebih dari beberapa kali saat tidak mendapatkan perhatian.
  • Mengetukkan kaki di lantai yang keras, karena percuma tidak menimbulkan getaran.
  • Mengetukkan kaki di tempat-tempat yang seharusnya sepi. Seperti di perpustakaan, dan rumah sakit, atau tempat lainnya di mana banyak orang bisa mendengar hentakan kakimu.
  • Mengetukkan kaki dengan ekspresi mata melotot. Hal ini menyebabkan ADP takut.

4. Mematikan dan menghidupkan lampu

Yang boleh dilakukan:

  • Mematikan dan menyalakan lampu dengan cepat hanya satu kali.
  • Jika ADP tidak merespon bisa mematikan lampu lebih dari satu kali.

Yang tidak boleh dilakukan:

  • Mematikan dan menghidupkan lampu terlalu lama, terutama kalau ruangannya sangat gelap, anda malah bisa menyebabkan ADP takut.

5. Kontak mata

Jagalah kontak mata dan usahakan posisi mata kita sejajar dengan ADP.
Berlututlah jika berbicara dengan merendah ketika ADP sedang duduk atau berdiri.

6. Mimik atau gerakan bibir

  • Gerakkan bibir dengan jelas dan berbicara perlahan.
  • Jika dianggap masih belum mengerti, cobalah untuk mengulang perkataan atau informasi dapat ditulis di kertas dengan kalimat sederhana.
  • Gunakan bahasa tubuh atau ekspresi wajah untuk membantu berkomunikasi.
  • Gunakan media visual, misalnya dengan bahasa isyarat, coretan, gambar, buku cerita bergambar yang menarik.
  • Pelajari dan ajarkan bahasa isyarat untuk percakapan secara penuh.
  • Ajarkan berbahasa yang santun, ramah, dan sopanlah kepada ADP.

7. Berbicara dengan ADP

Yang boleh dilakukan:

Yang tidak boleh dilakukan:

  • Mengalihkan pandangan dan meremehkan saat berbicara dengan ADP.
  • Memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat berbicara.
  • Terlalu dekat ketika berbicara, letupan udara yang keluar akan mengganggu mata ADP.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/10/27/091749371/7-cara-berkomunikasi-dengan-anak-disabilitas-pendengaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke