KOMPAS.com – Memanfaatkan momentum Hari Sumpah Pemuda, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama "Good Doctor Technology Indonesia" mengajak orang muda menyebarkan kampanye #PesanPemuda lewat TikTok.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Mohammad Faqih menjelaskan, Pesan Pemuda merupakan singkatan dari Program Edukasi Kesehatan untuk Pemuda sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran pandemi virus Covid-19.
“Untuk para pemuda diajak bersama-sama untuk melakukan kampanye pencegahan terhadap Covid-19 agar memutuskan mata rantai penularan Covid menjadi efektif dan berhasil dengan baik,” kata Daeng pada Rabu (28/10/2020) lewat aplikasi Zoom.
Dalam peluncuran kampanye ini, Daeng menyampaikan alasannya dalam memilih orang muda untuk membantu memutuskan rantai penularan Covid-19.
Jiwa kepahlawanan melawan Covid
“Pemuda di antara kelompok-kelompok usia yang lain, mobilitasnya tinggi sehingga diharapkan pemuda ini dengan mobilitas yang tinggi akan dapat membantu kampanye pencegahan yang luar biasa,” ujarnya.
Daeng menambahkan, ia yakin pemuda Indonesia memiliki jiwa kejuangan dan kepahlawanan untuk bersama-sama melakukan pencegahan melawan Covid-19.
Terlebih pemuda sangat dekat dengan penggunaan internet, salah satunya dalam menggunakan aplikasi TikTok.
Pada Februari 2020, Head of Public Policy TikTok Indonesia Donny Eryastha mengatakan bahwa pengguna TikTok di Indonesia didominasi oleh remaja dengan usia 14 sampai 24 tahun.
Maka dari itu, IDI dan Good Doctor memilih platform ini sebagai tempat mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, dan Menjaga jarak) dalam kehidupan sehari-hari.
Cegah covid-19 dengan “Baik”
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2020 menunjukkan, kelompok usia muda (17 – 30 tahun) meyakini bahwa sangat tidak mungkin terinfeksi atau tertular Covid-19.
Padahal pemuda juga memiliki risiko tinggi terkena Covid-19 bila tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik.
Belum lagi, pemuda dapat menjadi agen penular bagi kelompok pada golongan usia yang rentan dan punya penyakit kronis sehingga posibilitas kematiannya lebih tinggi.
Dalam jangka waktu 7 bulan sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan oleh pemerintah Indonesia, Daeng memaparkan data bahwa masih ada 17 persen masyarakat yang belum percaya adanya virus Covid-19.
“Mudah-mudahan 17 persen yang tersisa ini yang belum percaya dan yang belum percaya ini kebanyakan pemuda, dengan langkah strategis ini, merubah kondisi,” harapnya.
Ia pun menargetkan agar kampanye #PesanPemuda dapat memengaruhi 10 juta pemuda di Indonesia dalam jangka waktu 3 bulan.
Melakukan hal "BAIK"
Head of Medical Good Doctor Technology Indonesia Adhiatma Gunawan turut menjelaskan isi dari kampanye edukasi yang menarik dan mudah diingat dengan nama #BaikBersama.
“Untuk memudahkan dalam sama-sama kita untuk memiliki pesan yang sama melawan Covid-19, hashtag yang lain adalah #BaikBersama, bahwa baik itu ada singkatannya,” tuturnya.
Dokter yang akrab disapa Adhi ini mengatakan bahwa sebagai pemuda dan warga negara yang baik, harus juga melakukan hal-hal baik.
Dalam tagar Baik Bersama, berikut ini merupakan penjelasan dari singkatan kata “Baik”.
Sebagai alternatif melakukan konsultasi, Adhi menawarkan jasa dari Good Doctor yang membuka telekonsultasi antara dokter dan pasien yang terbuka selama 24 jam seminggu.
Pada akhirnya, Adhi juga setuju bahwa pemuda-pemuda Indonesia harus jadi penggerak dan memerankan peran aktif untuk menerapkan #BaikBersama.
“Pergi berkuda mencari bingkisan kurma, ingat pesan pemuda, ayo kita sehat bersama,” tutupnya dengan pantun.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/10/28/150225171/idi-orang-muda-bisa-jadi-pahlawan-cegah-covid-19-gunakan-tiktok