Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset Mahasiswa UI: Dampak Penggunaan Laptop Saat WFH, Raih Juara 2 Dunia

KOMPAS.com - Fenomena bekerja dari rumah atau dikenal dengan sebutan work from home (WFH) saat ini sudah menjadi hal yang wajar.

Tentu hal tersebut karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hingga banyak institusi mengeluarkan kebijakan WFH bagi pekerjanya.

Ada banyak pekerja yang bisa mengerjakan dari rumah, asalkan ada laptop atau komputer dan tersedianya jaringan internet.

Namun, bekerja di depan laptop terlalu lama juga membawa dampak kurang bagus pada kesehatan. Tak hanya pekerja, ada pula siswa dan mahasiswa yang kini mengalami peningkatan durasi di depan laptop.

Juara 2 dunia

Karena fenomena itu, mendorong mahasiswa Program Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Bonardo Prayogo Hasiholan S.K.M. melakukan penelitian.

Dia meneliti tentang cara penggunaan laptop yang berdampak pada kesehatan di kalangan sivitas akademika UI.

Hasil penelitiannya tersebut dituangkan ke dalam poster yang berjudul "Statistics of Civitas Academica Universitas Indonesia when Using Laptops during Work from Home 2020 due to The Covid-19 Pandemic".

Ternyata, penelitiannya itu diikutsertakan dalam kompetisi pada ajang APRU Global Health Conference 2020.

Tak tanggung-tanggung, Bonardo berhasil meraih Juara II untuk kategori Health Student Poster Contest - Graduate Student yang berlangsung secara virtual pada 19-21 Oktober 2020.

Adapun kompetisi ini diikuti oleh 47 peserta submisi poster dari total 15 negara dan 26 universitas di seluruh dunia.

"Kebijakan WFH menyebabkan terjadinya peningkatan durasi bekerja di depan laptop," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Untuk objek penelitian Bonardo adalah para staf pengajar dan staf tenaga kependidikan yang menjalankan WFH, juga mahasiswa UI yang tengah menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dampak-dampak penggunaan laptop

Hasil survei menunjukkan bahwa penggunaan laptop dari setiap orang ternyata memiliki perbedaan durasi yang dapat menyebabkan keluhan subjektif dari para responden.

"Dari total responden sebanyak 1.083 orang, terdapat laporan keluhan subjektif gangguan muskuloskeletal," imbuhnya.

Ini rinciannya:

  • 86,4 persen menyatakan memiliki keluhan pada leher
  • 76,2 persen pada bahu
  • 75,9 persen pada punggung bagian bawah

Menurutnya, keluhan tersebut berasal dari perbedaan durasi dan postur responden dalam menggunakan laptop saat beraktivitas dari rumah.

Kebanyakan dari responden memiliki perbedaan posisi dan postur dalam beraktivitas. Misalnya ada yang bekerja dengan posisi duduk hingga bekerja dalam posisi tengkurap, yang cukup banyak dilakukan oleh responden mahasiswa.

Cara menghindarinya

Untuk itulah, Bonardo merekomendasikan agar para pekerja atau mahasiswa memperhatikan posisi duduk saat menggunakan laptop, caranya:

  1. Penting untuk mengatur letak laptop saat bekerja atau belajar agar postur tubuh tidak terlalu menunduk atau mendongak.
  2. Melakukan peregangan
  3. Minum air putih yang cukup
  4. Cukup istirahat juga akan mengurangi risiko musculoskeletal

Dijelaskan, APRU Global Health Conference adalah konferensi ilmiah yang diselenggarakan setiap tahun oleh Association of Pacific Rim Universities (APRU) yang membahas isu-isu kesehatan global.

Kali ini, Fudan University, Shanghai adalah tuan rumah bagi perhelatan APRU Global Health Conference tahun 2020 ini.

Pada penelitian ini, Bonardo tidak sendirian. Tetapi dia terlibat dalam tim penelitian dosen yang mendapatkan hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) Dikti tahun 2020-2022.

Tim peneliti terdiri dari para dosen Departemen K3 FKM UI yaitu:

Penelitian ini juga dilakukan bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan UI (UPT K3L UI) dan timnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/02/110816071/riset-mahasiswa-ui-dampak-penggunaan-laptop-saat-wfh-raih-juara-2-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke