BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Universitas Bunda Mulia
Salin Artikel

Bimbang Melanjutkan Kuliah di Tengah Pandemi? Ini Alternatif yang Bisa Jadi Pilihan

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia tidak hanya berisiko membahayakan kesehatan masyarakat. Wabah ini memiliki efek domino yang memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan.

Salah satu dampak paling terasa adalah ketidakpastian ekonomi yang berpengaruh pada kondisi finansial masyarakat. Apalagi, sejak pandemi Covid-19, banyak pekerja yang terkena pemutusan hak kerja (PHK).

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat, hingga 31 Juli 2020 lebih dari 3,5 juta pekerja di sektor formal maupun informal mengalami PHK.

Dengan kondisi finansial yang tidak pasti itu, banyak keluarga atau orangtua terpaksa mengubah perencanaan dan alokasi keuangan mereka, termasuk soal biaya melanjutkan pendidikan tinggi untuk anak.

Apalagi, untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Diberitakan Kompas.com, Kamis (18/4/2020), secara umum, terdapat empat jenis biaya kuliah yang harus disediakan selama menempuh pendidikan tinggi.

Pertama, uang gedung atau uang pangkal. Biaya ini biasanya dibebankan untuk calon mahasiswa di perguruan tinggi swasta. Sementara pada perguruan tinggi negeri, biaya tersebut sudah disubsidi oleh pemerintah.

Kedua, biaya kuliah per semester dan satuan kredit semester (SKS). Baik di kampus negeri dan swasta, mahasiswa wajib membayar biaya kuliah per semester. Selain itu, ada juga biaya SKS yang besarannya sesuai dengan jumlah SKS dalam satu semester.

Ketiga adalah biaya praktikum. Mahasiswa biasanya memiliki kegiatan praktikum pada semester-semester tertentu. Besaran biaya praktikum pun berbeda-beda, sesuai jurusan dan mata kuliah yang diambil.

Terakhir adalah biaya-biaya tambahan untuk menunjang perkuliahan. Mulai dari buku, membeli bahan untuk tugas kuliah, biaya print tugas, sewa kos, transportasi, hingga makan sehari-hari.

Dengan banyaknya biaya yang harus disiapkan, tidak heran kalau ada orangtua yang masih mempertimbangkan berkali-kali sebelum memutuskan melanjutkan pendidikan anak.

Peluang lewat beasiswa

Meski begitu, masih ada harapan dan jalan bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di tengah pandemi.

Untuk memastikan pelajar tetap bisa melanjutkan pendidikan dan membantu meringankan beban orangtua, banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga swasta, menyelenggarakan program beasiswa bagi calon mahasiswa baru di masa pandemi.

Contohnya, program beasiswa khusus calon mahasiswa jenjang Strata 1 (S1) dan Diploma 3 (D3) untuk tahun ajaran 2021/2022 yang diselenggarakan Universitas Bunda Mulia (UBM).

Melalui program Beasiswa Jalur Prestasi, calon mahasiswa berkesempatan mendapat beasiswa berupa potongan uang pangkal hingga Rp 6 juta dengan syarat tertentu dan potongan biaya penyelenggaraan pendidikan (BPP) hingga 100 persen.

Beasiswa tersebut berlaku untuk semua jurusan serta diberikan untuk program S1 selama 8 semester dan program D3 selama 6 semester. Selain itu, selama bulan Oktober 2020, UBM juga menyelenggarakan program khusus berupa gratis uang kuliah (BPP semester 1) dengan tidak mengurangi beasiswa yang sudah diberikan.

Sebagai universitas swasta yang telah berkiprah selama 34 tahun di bidang pendidikan Indonesia, program beasiswa tersebut merupakan bentuk komitmen UBM untuk memberi kesempatan kepada setiap orang dalam menempuh pendidikan tinggi.

Tujuannya, agar setiap pelajar bisa tetap menggapai cita-citanya serta mendorong kemajuan bangsa Indonesia dalam kondisi sesulit apa pun.

Untuk mewujudkan hal tersebut, UBM senantiasa meningkatkan kualitas mutu bagi para sivitas akademikanya secara konsisten dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip manajemen mutu itu dilaksanakan melalui peningkatan sistem penjaminan mutu yang terprogram secara online.

Maka tak heran, UBM berhasil masuk ke dalam 50 universitas swasta terbaik 2020 DKI Jakarta menurut Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Provinsi DKI Jakarta.

UBM pun menempati peringkat pertama Perguruan Tinggi Swasta Unggulan Tahun 2014 untuk Kategori Pembelajaran dan peringkat pertama untuk Kategori Tata Kelola menurut Kopertis Wilayah III Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Didukung fasilitas mumpuni

Saat ini, UBM memiliki dua kampus yang terletak di dua lokasi berbeda, yakni Kampus Ancol di Jakarta Utara dan Kampus Serpong di Alam Sutera, Tangerang. Kedua kampus itu memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang proses perkuliahan.

Guna meningkatkan kualitas pembelajaran, UBM mengembangkan sarana dan prasarana pendidikannya dengan membangun UBM Tower di Kampus Serpong, Alam Sutera, Tangerang. Adapun proses peletakan batu pertama (groundbreaking) telah dilakukan pada Senin (19/10/2020).

Nantinya, gedung baru tersebut akan menjadi kampus yang menunjang perkuliahan mahasiswa. UBM Tower akan memiliki 23 lantai yang diperkirakan dapat menampung hingga 10.000 mahasiswa dengan beragam fasilitas. Mulai dari ruang kelas, perpustakaan, student lounge di tiap lantai, ruang kuliah umum, laboratorium, bengkel DKV, prefunction hall, kantin, hingga tempat parkir kendaraan.

Dengan program beasiswa dan fasilitas mumpuni itu, UBM berharap dapat memberikan pendidikan terbaik agar mahasiswa semakin berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik.

Sebagai informasi, periode pendaftaran Beasiswa Jalur Prestasi UBM dibuka hingga 31 Desember 2020. Informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan Program Jalur Penerimaan Langsung UBM bisa didapatkan dengan menghubungi (021) 6909090. Anda juga bisa berkunjung langsung ke UBM Kampus Ancol atau Kampus Serpong.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/05/070400271/bimbang-melanjutkan-kuliah-di-tengah-pandemi-ini-alternatif-yang-bisa-jadi

Bagikan artikel ini melalui
Oke