KOMPAS.com - Kini, beberapa anak usia dini lebih suka bermain ponsel pintar atau gawai. Imbasnya anak itu akan malas untuk bergerak.
Padahal, aktif atau banyak bergerak bagi anak usia dini itu justru membuat anak menjadi lebih sehat. Karena itu, anak yang aktif bergerak harus dibiarkan.
Tetapi, orang tua tetap harus menjaga dan mengawasinya dengan baik. Bahkan orang tua juga aktif untuk ikut bergerak.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (5/11/2020), berikut manfaat bergerak bagi anak usia dini.
Manfaat anak aktif bergerak
1. Metabolisme tubuh akan lebih baik
Tubuh anak akan lebih lancar menyerap nutrisi hingga otot dan tulang kuat, pencernaan lebih lancar hingga anak tidak sembelit.
2. Tidur malam yang lelap
Anak-anak yang aktif bergerak pada pagi hingga sore hari, maka jika tidur akan lelap. Hormon pertumbuhan yang aktif pada saat seperti ini akan lebih lancar terbentuk.
3. Nafsu makan anak meningkat
Energi yang keluar harus digantikan dengan asupan energi juga. Anak- anak akan lebih lahap makan karena membutuhkan asupan energi.
4. Daya tahan tubuh lebih kuat
Otot dan tulang anak akan berkembang lebih kuat saat anak aktif bergerak. Apalagi jika anak bergerak aktif ketika pagi hari, karena bisa mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari.
5. Melatih kemampuan bersosialisasi anak
Anak-anak yang terbiasa bergerak aktif di luar ruangan akan bertemu dengan banyak orang. Anak-anak bisa belajar bersosialisasi dengan segala kalangan, mulai dari teman sebaya hingga orang dewasa.
Cara melatihnya
Bagi orang tua, maka ada beberapa cara untuk mengajak atau melatih anak aktif bergerak:
1. Cari aktivitas fisik favorit anak
Orang tua bisa mendampingi anak melakukan kegiatan-kegiatan favoritnya seperti berenang, main bola, atau memanjat.
2. Jadilah contoh bagi anak
Orang tua yang aktif akan menjadi teladan bagi anak-anak, berbeda dengan orang tua yang tidak banyak bergerak.
3. Batasi televisi dan gawai
Idealnya, waktu untuk menggunakan televisi dan gawai dibatasi paling lama dua jam setiap hari. Televisi dan gawai membuat anak malas bergerak.
4. Orang tua kreatif meski di rumah
Kadang ada kondisi yang membatasi aktivitas fisik keluarga. Contohnya wabah penyakit Covid-19 yang membatasi orang untuk keluar rumah, atau sempitnya waktu orang tua.
Karena itu, orang tua harus kreatif dalam mencari alternatif. Hal sederhana seperti mengerjakan tugas rumah tangga sudah bisa membuat fisik anak bergerak. Seperti menyiram tanaman, menjemur pakaian, atau menyapu dan mengepel lantai.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/05/083502971/kemendikbud-ini-manfaat-anak-aktif-bergerak-dan-cara-melatihnya