KOMPAS.com - Salah satu cara untuk mengetahui status gizi seseorang adalah dengan melihat tinggi dan berat badan anak, terutama anak usia dini.
Jika anak tidak mendapatkan gizi seimbang tentu akan mengalami beberapa hal. Yakni Gagal tumbuh (stunting), kurus, dan obesitas.
1. Gagal tumbuh (Stunting)
Terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada anak usia balita terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
2. Kurus
Kurus berkaitan dengan kekurangan zat gizi akut pada suatu periode waktu tertentu yang mengakibatkan tubuh mengambil cadangan energi yang tersimpan.
Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh, rendahnya daya tahan tubuh, kurangnya tingkat kecerdasan, dan rendahnya produktivitas.
3. Obesitas
Akibat gizi tidak seimbang juga mengakibatkan anak menderita obesitas. Tentu karena mereka makan berlebihan dari yang diharuskan. Akibatnya terjadi penimbunan lemak.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sabtu (7/11/2020), berikut ini pentingnya gizi seimbang pada anak usia dini.
Gizi adalah zat-zat pembangun tubuh manusia dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Karena itu, kebutuhan energi anak harus terpenuhi lewat gizi yang baik agar tumbuh kembangnya menjadi optimal.
Manfaat gizi seimbang bagi anak usia dini:
Kebutuhan zat gizi anak:
1. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat ada yang mudah dicerna dan diserap tubuh dikenal dengan nama karbohidrat sederhana, misalnya gula, sirup, minuman bersoda.
Sementara Karbohidrat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna antara lain buah-buahan, sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian. Karbohidrat ini dikenal dengan nama karbohidrat kompleks.
2. Kebutuhan Lemak
Lemak berguna sebagai salah satu zat pembentuk energi tubuh. Lemak dapat berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya.
3. Kebutuhan Protein
Protein selain digunakan untuk proses pertumbuhan anak, juga sebagai cadangan energi jika asupan energi terbatas atau kurang.
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan atau berbagai olahannya. Misalnya, daging merah, Ikan, telur, susu, keju.
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tanaman atau berbagai olahannya. Misalnya, tahu, tempe, kacang kedelai.
4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Anak usia dini membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhannya.
Vitamin dapat mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin dapat membuat tubuh kurang bertenaga dan mudah terserang penyakit.
5. Mineral
Mineral adalah zat anorganik yang walaupun dalam jumlah sedikit, namun sangat penting manfaatnya dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh.
Akibat kekurangan mineral antara lain bisa membuat anak usia dini sering pusing dan mudah lelah.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/07/085208571/kemendikbud-seperti-ini-kebutuhan-zat-gizi-anak-usia-dini