Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prestasi KSN 2020 Jenjang SMP, Sekolah Cahaya Rancamaya: Perlu Pembinaan Sains Sejak Dini

KOMPAS.com - Membangun semangat dan karakter Ilmiah kepada siswa sejak dini menjadi sebuah keniscayaan. Masa pademi ini membuktikan, sains banyak memberikan kontribusi dalam menjelaskan tentang wabah/pandemi, termasuk penanganannya.

"Jika kita mendidik siswa sejak dini dengan memperkenalkan sesuatu secara ilmiah maka di kemudian hari mereka memiliki landasan penting menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan cara pandang yang sudah mereka dapatkan selama belajar," ungkap Direktur Pendidikan Sekolah Cahaya Rancamaya, Ari Rosandi.

Pernyataan ini disampaikan Ari menanggapi prestasi yang baru-baru ini diraih siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School (CRIBS), Bogor, Jawa Barat. 

Cahaya Rancamaya School mengirimkan 3 siswa yang menjadi perwakilan Jawa Barat mengikuti Kompetisi Sains Nasional atau KSN 2020 untuk jenjang SMP.

Perwakilan siswa yang dikirimkan dalam ajang KSN ini terdiri dari 3 siswa, di antara lain :

Pembinaan prestasi sejak dini

Hasilnya, 2 siswa SMP Cahaya Rancamaya, Iqbal Firmansyah dan M. Ilham Alfarisi berhasil menyumbangkan medali untuk Jawa Barat secara berurutan medali perunggu dan perak.

“KSN tahun ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya, yang biasanya mengerjakan soal berbasis kertas, kali ini menggunakan gadget”, tambah Iqbal yang menyumbangkan medali perunggu untuk bidang IPA.

Terkait persiapan KSN, Iqbal megikuti bimbingan secara mandiri dan bimbingan yang disediakan sekolah. Bimbingan secara mandiri sudah dilakukan Iqbal dengan guru olimpiade sejak dirinya masih di sekolah dasar.

Saat ini bimbingan dari sekolah dilakukan secara daring mengingat sekolah Cahaya Rancamaya menerapkan Study From Home (SFH) sebagai dampak pandemi Covid-19.

Pengalaman sama juga dulalui Ilham, peraih medali perak bidang Matematika yang sudah akrab di dunia olimpiade sains dan matematika sejak kelas 7.

“Soal KSN menantang sehingga saya harus fokus dan jeli dalam mengerjakan soal, saya bersyukur dapat mengikuti KSN dan mendapatkan hasil (medali perak) yang memuaskan” tambah Ilham.

Sedang bagi Mido, perwakilan untuk bidang IPS, KSN menjadi pengalaman baginya untuk menambah pengalaman dan pengetahuan meski belum menyumbangkan medali.

“Dari pengalaman ini saya jadi tahu kelemahan-kelemahan saya di bagian materi apa sehingga perlu dipersiapkan atau diperdalam lagi. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, akan tetapi merupakan awal dari sebuah perjuangan, tetap semangat,” ungkap Mido. 

Pelibatan orangtua dalam pendampingan

Lebih jauh Ari Rosandi menegaskan pendidikan berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, & Mathematics) perlu menjadi salah satu program/kegiatan yang bisa menumbuhkembangkan kecintaan para siswa dengan dunia sains.

"Pembelajaran sudah tidak lagi bisa kita lakukan secara konvensional seratus persen. Di sinilah kreativitas dan inovasi diperlukan bagi seorang guru untuk bisa membuat pelajaran sains disenangi, digandrungi siswa," kata Ari kembali menegaskan.

Menurutnya, apabila guru sudah bisa mengantarkan dunia sains dengan cara-cara yang menarik, menyenangkan maka sudah bisa dipastikan siswa akan menggemari pelajaran sains.

Selain peran guru, Ari memandang partisipasi orangtua dalam pendampingan prestasi siswa sangat penting.

"Pelibatan orang tua dengan komunikasi yang intensif sangat penting untuk menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan dunia sains kepada anak-anak," ujarnya.

Ia menjelaskan, ada berbagai strategi dapat dilakukan sebagai upaya pelibatan orangtua. Salah satunya seperti, pameran sains di sekolah, di mana hasil karya siswa diperlihatkan pada saat pembagian rapor misalnya seperti yang rutin dilakukan Sekolah Cahaya Rancamaya sebelum masa pandemi.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini secara rutin juga dikomunikasikan dengan orangtua siswa sehingga mereka tahu apa yang dikerjakan dan dihasilkan oleh anak-anak mereka di sekolah," saran Ari.

Pihaknya tidak memungkiri ada sejumlah tantangan dalam mempertahankan kualitas pendidikan di masa pembelajaran jarak jauh.

"Akan tetapi, efektivitas hasil pembelajaran bisa terwujud salah satunya lewat pembekalan bagi para guru dengan peningkatan kemampuan mereka dalam bidang teknologi informasi yang dimanfaatkan selama pembelajaran daring berlangsung," ujarnya.

Penguasaan guru terhadap “tools” pendidikan yang aplikatif menjadikan suasana kelas daring tetap menyenangkan bagi para siswa.

"Selanjutnya supervisi kelas secara online juga dilakukan oleh sekolah untuk menjaga kualitas pembelajaran daring di setiap mata pelajaran. Selain itu, yang tidak kalah penting lagi adalah komunikasi yang intensif dengan orangtua siswa," kembali Ari mengingatkan pentingnya partisipasi orangtua.

"Kami biasanya melaporkan kepada orang tua siswa secara mingguan pencapaian kegiatan pembelajaran daring. Secara berkala juga kami meminta saran dan masukan dari orang tua terkait pembelajaran melalui angket," kata Ari.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/09/165721571/prestasi-ksn-2020-jenjang-smp-sekolah-cahaya-rancamaya-perlu-pembinaan-sains

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke