Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Dunia Kerja, Mahasiswa Perlu Miliki "Smart Skill" dan "Sharp Skill"

KOMPAS.com - Dalam menghadapi tantangan dan memenangkan kompetisi dunia kerja, terdapat dua keterampilan (skills) yang harus dimiliki lulusan perguruan tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh dua alumni IPB University yakni Achmad Kusna Permana sebagai Presiden Direktur PT Muamalat Indonesia dan Dwi Asmono sebagai Direktur PT Sampoerna Agro.

Dalam paparannya, Achmad menjelaskan dalam menghadapi tantangan dan memenangkan kompetisi dunia kerja, paling tidak terdapat dua skills yang harus dimiliki lulusan perguruan tinggi.

Skills tersebut adalah “smart skills” dan “sharp skills”. Konsep tersebut ia kembangkan setelah mengamati berbagai individu di sekitarnya yang berhasil mencapai posisi dan jabatan tinggi dalam pekerjaan.

"Smart skills terdiri dari adaptability, social skills, dan positive attitude," paparnya dalam kegiatan Alumni Insight yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB University, beberapa waktu lalu.

Ia menerangkan, di manapun institusi yang dimasuki tidak akan langsung ideal seperti yang diharapkan, maka mahasiswa atau lulusan harus memiliki adaptability karena harus beradaptasi.

Lalu, social skills berarti lulusan harus mampu membangun social networking.

"Social networking ini adalah kunci yang akan membawa kita ke tangga yang lebih tinggi," kata Achmad.

Sementara, positive attitude memiliki arti apapun permasalahan yang dihadapi, harus terus mencari sisi positif dan berusaha mengambil kesempatan.

Adapun sharp skill, lanjut dia, terdiri dari digital literacy, technical skills serta analytical reasoning.

"Jika kita tidak memiliki kemampuan literasi digital maka akan terlewat, ini berlaku di bidang mana pun. Technical skills, ketika anda menyampaikan gagasan, akan dihargai jika anda menyampaikan dengan data tidak sekedar kemampuan berbicara. Analytical reasoning, saat ini informasi dan data tersebar luas jadi tidak ada alasan untuk tidak mengetahui sesuatu,” tambahnya.

Di sisi lain, Dwi membagikan kiat dari sisi pembangunan organisasi. Falsafah yang ia bagikan merupakan falsafah utama yang selama ini diterapkan oleh Sampoerna Agro sejak 1913 dalam meraih kesuksesan, di antaranya adalah Anggarda Paramita yang berarti menuju kesempurnaan.

“Ada dua visi yang paling mendasar dari Anggrda Paramita, yaitu Meritocratic System dan Requisite Organization,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Meritocratic system, jelas Dwi, adalah sebuah sistem di dalam organisasi yang menjadikan kapabilitas individu sebagai syarat mendapat posisi, bukan karena adanya nepotisme.

“Bukan karena alumni IPB University, lantas menerima alumni IPB juga. Tetapi siapapun termasuk alumni IPB University di Sampoerna, adalah karena mereka memiliki kapabilitas,” lanjutnya.

Sementara Requisite Organization adalah kemampuan anggota organisasi untuk bekerja sama meski dengan latar belakang keilmuwan yang beragam.

“Organisasi akan bergerak apabila memiliki keselarasan untuk bersatu. Jadi siapapun yang punya kapabilitas dari berbagai bidang bisa bersatu untuk memajukan organisasi tentu ia berhak untuk berada dalam sistem ini,” pungkas Dwi.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/13/130306871/hadapi-dunia-kerja-mahasiswa-perlu-miliki-smart-skill-dan-sharp-skill

Terkini Lainnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke