Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Menghadapi "Mood" Anak yang Berubah-ubah

KOMPAS.com - Belum mampu mengelola emosi dengan benar bisa menjadi salah satu alasan mengapa anak-anak usia dini hingga awal sekolah dasar kerap mengalami "mood" yang berubah-ubah. Semisal, bangun tidur ceria, namun saat mulai sekolah daring, anak menjadi tidak semangat bahkan rewel.

Melansir laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ketidakstabilan mood anak adalah bagian dari luapan emosi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik eksternal ataupun internal.

Karena anak belum mampu mengontrol emosinya, maka di sini orangtua memiliki peranan penting dalam mendampingi anak dan mengarahkan pengaturan emosi anak.

Berbicara merupakan salah satu bentuk pengawasan orangtua terhadap perkembangan anak dalam segi apapun, termasuk perkembangan emosinya.

Meluangkan waktu untuk sekadar mengobrol, merupakan kewajiban orangtua di tengah padatnya jadwal. Baik saat makan bersama, saat mau tidur, ataupun saat bangun tidur.

Menjauhkan gawai ataupun hal-hal lain yang dapat mengganggu atau mengalihkan obrolan juga perlu dilakukan agar percakapan lebih efektif. Sehingga akan terjadi pembicaraan dari hati ke hati, yang mendekatkan hubungan emosi anak dan orangtua.

Berikut lima cara menghadapi "mood" anak yang kerap berubah, melansir Kemendikbud:

1. Mempelajari emosi anak

Tidak perlu menunggu anak terlihat sedih untuk menanyakan emosi apa yang sekiranya sedang dirasakan anak. Orangtua bisa menanyakan aktivitas apa saja yang anak kerjakan sepanjang hari.

Minta anak menyimpulkan apa yang dia rasakan, apakah perbuatan yang dilakukan hari ini baik atau tidak, dan minta ia menilai emosi dari teman-teman mainnya.

2. Memberi label emosi

Kenalkan anak pada rasa senang, bersalah, kecewa, atau sedih. Orangtua bisa menggunakan gambar atau raut wajah agar anak lebih mudah memahaminya.

Harapannya, anak lebih mengenal emosi positif seperti rasa antusias, senang, cinta, bangga, serta emosi negatif seperti cemas, marah, rasa bersalah, dan rasa sedih.

3. Cara menghadapi emosi

Orangtua dapat mengatakan pada anak bahwa manusia bisa merasakan beragam emosi dan merasakan emosi negatif bukanlah hal yang tabu. Meski begitu, tekankan pada anak, bahwa yang terpenting ialah bagaimana mengelola emosi dengan baik.

Orangtua dapat menceritakan pengalamannya yang hampir sama di masa kecil. Ceritakan bagaimana bisa menghadapi bentuk emosinya agar anak dapat berkaca pada orangtua.

Dengan begitu, anak akan belajar mengenai penyebab dan konsekuensi dari perasaan-perasaan yang dialami.

4. Munculkan imajinasi positif

Salah satu tugas orangtua adalah memancing anak untuk berimajinasi positif.

Pasalnya, anak adalah manusia terhebat dalam membentuk imajinasi, sehingga tanamkan harapan positif di benak anak.

Semisal, sebelum sekolah daring, tanamkan imajinasi positif tentang kesenangan, pelajaran hari ini dan asyiknya bertemu teman-teman secara virtual.

5. Posisikan subjek dan objek

Orangtua sebagai objek adalah selalu ada dan siaga saat anak membutuhkannya. Orangtua akan selalu dicari saat anak sedang terpuruk, menjadi tempat mengadu dan mendapat kenyamanan serta perlindungan.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/15/083946471/5-cara-menghadapi-mood-anak-yang-berubah-ubah

Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke