Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Game Gareng-Petruk Karya Dosen UI, Dukung Pembentukan Karakter Anak

KOMPAS.com - Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) multidisiplin ilmu Universitas Indonesia (UI) berinovasi mengembangkan Game Punakawan Z, sebuah game edukatif dan kreatif yang diperuntukkan bagi anak-anak generasi Z.

Game ini mengemas ulang cerita Gareng Petruk, sebagai upaya mendukung pembentukan karakter anak sesuai nilai Pancasila dan budaya Indonesia, dengan menyesuaikan selera dan minat anak generasi Z (mereka yang lahir pada usia 1995-2010).

Tim tersebut terdiri atas dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI) beserta enam orang mahasiswa.

Tidak hanya game, tim pengmas yang diketuai oleh Ike Iswary Lawanda ini, juga membuat sebuah komik anak berjudul Punakawan Z: Gareng & Petruk Berlaga.

Pembuatan game dan komik ini juga turut melibatkan 50 anak Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 Depok, empat anak murid sekolah dasar swasta internasional, beserta 11 guru kelas masing-masing.

Ike mengatakan, para siswa tersebut diminta untuk memberi masukan agar permainan dan komik yang dipersiapkan tim pengmas dapat menarik di mata anak-anak selaku user-nya.

“Pengembangan game melibatkan anak-anak untuk memberikan masukan sejak perencanaan cerita sampai kegiatan memainkan game selama tiga kali,” ujar Ike dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/12/2020).

“Game Punakawan Z merupakan jalan pembentukan karakter yang sarat dengan pembelajaran dan penanaman karakter menggunakan sarana yang kreatif dan inovatif, tanpa instruksi yang otoritatif. Anak memilih peran dan mengetahui risiko atas pilihannya sendiri," imbuhnya.

Ike menerangkan, anak-anak generasi Z adalah anak yang dekat dengan penggunaan gadget.

Gadget sangat bersinggungan erat pada setiap aspek kehidupan sang anak.

Di sisi lain, kata dia, gadget juga turut menghambat anak-anak untuk belajar berinteraksi sosial dengan keluarga maupun lingkungan sosial, yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak.

“Pada pengembangan game dan komik, anak-anak turut ambil bagian dan tampak kritis mengomentari tentang tampilan, cerita yang sesuai dengan pikiran, selera, gaya hidupnya. Saking antusiasnya, mereka bertanya kembali kapan ada lagi kegiatan serupa.”

Ia melanjutkan, game Punakawan Z mengakomodasi tujuan kegiatan pengmas, sekaligus memenuhi tuntutan manusia dalam mencari kesenangan, dan bila tidak berhasil mencapainya manusia akan mencari sesuatu yang lain lagi.

"Tindakan manusia mencari kesenangan adalah kodrat alamiah. Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif," pungkasnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/12/01/124646771/game-gareng-petruk-karya-dosen-ui-dukung-pembentukan-karakter-anak

Terkini Lainnya

Melampaui Angka: Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermakna

Melampaui Angka: Membangun Kualitas Pendidikan yang Bermakna

Edu
Beasiswa Bank KEB Hana bagi Mahasiswa S1 UGM, Ada Bantuan Rp 10 Juta

Beasiswa Bank KEB Hana bagi Mahasiswa S1 UGM, Ada Bantuan Rp 10 Juta

Edu
Dosen Unair Beberkan Cara Meningkatkan BUMdes lewat Desa Wisata

Dosen Unair Beberkan Cara Meningkatkan BUMdes lewat Desa Wisata

Edu
Gaji PNS Naik 2024, Lulusan SMA-S1 Kemenkumham Per Bulan Dapat Segini

Gaji PNS Naik 2024, Lulusan SMA-S1 Kemenkumham Per Bulan Dapat Segini

Edu
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024: Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024: Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Edu
Kuliah Umum Unkris Angkat Peran Yayasan Pendidikan Lahirkan Alumni Berkualitas

Kuliah Umum Unkris Angkat Peran Yayasan Pendidikan Lahirkan Alumni Berkualitas

Edu
Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Pelajar Tak Tahu Kepanjangan MPR, Pakar Unesa: Rendahnya Pengetahuan Umum Jadi Bahan Refleksi

Edu
Kisah Yohanes, 3 Kali Dapat Beasiswa Pemerintah, ADEM hingga LPDP

Kisah Yohanes, 3 Kali Dapat Beasiswa Pemerintah, ADEM hingga LPDP

Edu
Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

Edu
Menanti Kemajuan Pendidikan di Era Pemerintahan Prabowo

Menanti Kemajuan Pendidikan di Era Pemerintahan Prabowo

Edu
Apakah Sekolah Kedinasan Kemenkumham Poltekim-Poltekip Masih Ada? Ini Jawabannya

Apakah Sekolah Kedinasan Kemenkumham Poltekim-Poltekip Masih Ada? Ini Jawabannya

Edu
Jadwal Lengkap Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024

Jadwal Lengkap Ujian SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024

Edu
Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis dan Masa Depan Pendidikan:

Konferensi Internasional Redea Institute Soroti Kepemimpinan Etis dan Masa Depan Pendidikan:

Edu
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Psikolog: Terima Kekurangan Jadi Bagian dari Diri Kita

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, Psikolog: Terima Kekurangan Jadi Bagian dari Diri Kita

Edu
DPRD DKI Jakarta: Tahun 2025 Ada Rp 1,7 Triliun buat Sekolah Swasta-Negeri Gratis

DPRD DKI Jakarta: Tahun 2025 Ada Rp 1,7 Triliun buat Sekolah Swasta-Negeri Gratis

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke