Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Ini Awal Perkembangan Literasi Anak dan Cara Mengajarkannya

KOMPAS.com - Bagi para orangtua, tentu sering mendengat kata literasi. Sebenarnya apakah literasi itu? Apa saja kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari?

Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (4/12/2020) ini penjelasannya.

Literasi adalah kemampuan seseorang memahami informasi guna mengembangkan kecakapan hidupnya.

Anak yang memiliki kecakapan literasi yang baik akan:

1. Memahami bahasa lisan dengan baik.

2. Berbicara dengan jelas dan runtut.

3. Memahami isi bacaan dengan baik.

Pada awal perkembangan anak, kecakapan literasi sangat penting. Tentu bukan sekedar merangkai huruf dan suku kata saja. Apa yang terjadi selama ini?

1. Anak mempelajari huruf dengan cara menghapalnya.

2. Anak belajar merangkai huruf menjadi suku kata dan kata melalui buku-buku latihan membaca. Pada buku-buku itu, huruf dan suku kata dirangkai tanpa makna dan tanpa disertai contoh penulisannya dalam benda-benda yang dikenali anak.

Cara ini dapat mendorong anak bisa membaca. Namun, ia tidak akan terlatih untuk memahami isi bacaan. Akibatnya, kecintaan anak untuk membaca tidak tumbuh.

Berikut ini yang harus ayah dan bunda ingat dan lakukan:

Pengembangan literasi menggabungkan pengenalan terhadap bentuk tulisan dan bunyi. Setiap bahasa memiliki aturan bunyi yang khas. Pada bahasa Indonesia, huruf e dibaca tidak sama.

Perhatikan kalimat berikut:

  • Ibu, menaruh keset di depan pintu.
  • Nak, cuci tangan dengan sabun sampai keset.

Maka, ajarkanlah bentuk huruf pada kata beserta bunyinya kepada anak. Pada saat mengajar anak membaca, Anda juga harus mengajaknya bercakap-cakap agar anak mendengar contoh pengucapan beserta makna yang tepat.

Apa yang seharusnya dicapai anak kita?

Pada usia 3–6 tahun, kemampuan literasi awal anak berkembang dengan pesat apabila diberikan stimulasi yang baik. Pada usia ini, anak dapat mengenali bunyi huruf dari kata yang didengar. Misalnya anak dapat menyebutkan ada bunyi a pada kata kuda.

Anak disiapkan dari pendidikan nonformal ke formal. Anak mulai dikenalkan kepada teks bacaan dan cara membacanya melalui kegiatan membaca bersama agar anak terlatih berbicara dengan pelafalan yang tetap dan nada yang sesuai.

https://edukasi.kompas.com/read/2020/12/04/101714271/seperti-ini-awal-perkembangan-literasi-anak-dan-cara-mengajarkannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke