KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid akan membuka acara festival filsafat daring pertama berskala nasional atau Philofest ID di hari Senin, 7 Desember 2020.
Ketua Pelaksana Philofest ID, Syarif Maulana mengatakan, acara Philofest ID digelar oleh jaringan kerja lintas komunitas filsafat se-Indonesia, seperti komunitas, individu, pegiat, aktivis, dan akademisi.
Pelaksanaan Philofest di tahun ini yang dilaksanakan secara daring mengusung tema "Dunia Setelah Pandemi: Filsafat dari Masa Depan".
Menurut dia, acara Philofest ID ini dilaksanakan selama kurun waktu 7-13 Desember 2020. Festival ini dibuka untuk umum dan gratis.
"Hari pertama acara Philofest ID, acara akan dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid," ucap Syarif saat paparan secara online, Jumat (4/12/2020).
Respon masyarakat pada filsafat
Dia mengaku, festival Philofest ID hadir sebagai respon terhadap minat masyarakat yang semakin antusias terhadap filsafat, terutama di masa pandemi Covid-19.
"Ini yang mengajak kita untuk mempertanyakan kembali makna dari kehidupan," ucap dia.
Tujuan dari pelaksanaan Phiofest ID, lanjut dia, sebagai meningkatkan sinergi antar unsur dalam ekosistem filsafat di Indonesia dan menciptakan atmosfer yang lebih kondusif untuk kegiatan berpikir kritis dan reflektif di Indonesia.
"Kemudian untuk meningkatkan literasi filsafat dalam rangka pembangunan karakter masyarakat Indonesia," jelas dia.
Di acara Philofest ID ini, dia menyebutkan, akan hadir beberapa program berkualitas, dengan tiga pokok bahasan, yakni:
1. Pertama, tinjauan tentang tatanan hidup pasca pandemi Covid-19 dari berbagai cabang kajian filsafat.
2. Kedua, perkembangan kajian setiap cabang filsafat di Indonesia dan agenda riset masa depan.
3. Ketiga, terkait dialog publik untuk memajukan ekosistem filsafat di Indonesia.
Bentuk kegiatan dan jumlah peserta
Bentuk kegiatan yang dijalankan oleh Philofest ID selama satu minggu, yakni melibatkan lebih dari 50 narasumber, yang terbagi ke dalam lebih dari 30 sesi. Mereka seperti Budiman Sudjatmiko, Saras Dewi, Karlina Supelli, Martin Suryajaya, dan masih banyak lainnya.
"Jenis sesinya, yakni kuliah umum, polemik filsafat, dialog filsafat, bedah karya, dan panel ide," tuturnya.
Terkait jumlah peserta, dia menyebutkan, sampai dengan saat ini sudah ada 2.500 pendaftar dari group WhatsApp, sedangkan 922 orang dari group Telegram.
Peserta yang mendaftar, sebut dia, datang dari seluruh Indonesia, baik dari Aceh sampai tanah Papua. Ada juga yang datang dari luar negeri.
https://edukasi.kompas.com/read/2020/12/04/175330971/philofest-id-respon-masyarakat-pada-filsafat-saat-pandemi