Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Kecilkan Lingkar Perut? Pakai Roti Jahe Merah Inovasi Doktor Unpad Ini

KOMPAS.com - Berkat berinovasi roti jahe merah Titin Sulastri meraih gelar Doktor di Program Studi (Prodi) Bioteknologi Universitas Padjajaran (Unpad).

Menurut Titin, roti jahe merah ini bukan sekedar lahir dari kreativitas dapur, tapi berdasarkan hasil penelitian yang dijalaninya.

Saat penelitian, dia melakukan pengujian roti jahe merah kepada 24 relawan.

Selama 14 hari, relawan mengkonsumsi roti jahe merah dengan berat 50 gram. Hasilnya, lingkat perut relawan mengalami perubahan.

"Terjadi penurunan lingkar perut sebesar 4,25 persen, sedangkan untuk berat badan mengalami penurunan sebesar 0,33 persen," kata Titin melansir laman Unpad, Selasa (2/2/2021).

Dia mengatakan, penurunan lingkar perut memberikan efek positif dalam menurunkan obesitas.

Ini dilakukan mengingat WHO sudah menetapkan standar untuk obesitas berdasarkan ukuran lingkar perut.

Kondisi obesitas dapat memacu stres oksidatif. Ini terjadi akibat adanya radikal bebas yang merusak sel tubuh.

Adanya antioksidan yang baik pada roti jahe merah membantu mengendalikan efek negatif dari radikal bebas.

"Dalam penelitian ini konsumsi roti jahe memberi efek positif terhadap berat badan dan lingkar perut," ucap wanita yang kini menjadi Dosen di Universitas Advent Indonesia (UNAI).

Selain berpengaruh pada berat badan dan lingkar perut, roti jahe merah juga meningkatkan kolesterol baik atau HDL sebesar 24,48 persen.

Lalu menurunkan kadar kolesterol total sebesar 8,20 persen.

Intervensi roti jahe merah juga berpotensi menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 9,42 persen dan diastolik 9,09 persen.

Selain memiliki manfaat bagi tubuh, roti jahe merah juga memiliki umur simpan yang lebih lama, yaitu 8,83 hari. Sementara roti biasa berkisar di 4,25 hari.

Jahe merah, bilang dia, memiliki rasa yang jauh lebih pedas dibanding dua varietas jahe lainnya, yaitu jahe putih dan jahe gajah.

Kandungan bahan kimia di dalamnya, yaitu senyawa fenol gingerol, shogaol, dan minyak esensial, memiliki nilai lebih tinggi dibanding dua varietas jahe lainnya.

Senyawa fenol gingerol punya sejumlah manfaat, seperti aktivitas antioksidan, menurunkan kadar kolesterol, hingga memberi pengaruh pada tekanan darah dan detak jantung.

Proses pembuatan

Pembuatan roti jahe merah tidak berbeda dengan roti biasa.

Bedanya, Titin menggunakan tepung jahe merah sebesar 6 persen, dicampur tepung terigu 3 persen, ragi saccharomyces cerevisiae serta bahan baku pembuat roti lainnya.

Ragi pada proses pembuatan roti diperlukan untuk mengembangkan adonan roti.

Enzim pada ragi berfungsi memecahkan karbohidrat menjadi karbon dioksida, kemudian akan membentuk gelembung. Saat proses pemanggangan, gelembung ini akan terdistribusi.

Penambahan tepung jahe ternyata memiliki pengaruh berbeda untuk tingkat pengembangan adonan rotinya.

Dari hasil penelitiannya, Titin menemukan bahwa penambahan tepung jahe merah sebesar 6 persen berpengaruh terhadap karakteristik fisik roti.

"Roti menjadi lebih ringan dan lebih pendek dengan diameter yang lebih kecil," ujar Titin.

Selain itu, meski dipanggang, kadar antioksidan pada tepung jahe masih terjaga, sehingga roti jahe merah memiliki kadar antioksidan yang lebih baik daripada roti biasa.

"Ini menunjukkan bahwa dengan metode pembuatan yang tepat, kandungan senyawa kimia pada jahe merah masih tetap terjaga," pungkas dia.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/02/210434571/ingin-kecilkan-lingkar-perut-pakai-roti-jahe-merah-inovasi-doktor-unpad-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke