KOMPAS.com- Mencari jurusan yang pas saat mendaftar ke perguruan tinggi selalu menjadi pertimbangan besar bagi kalian, calon mahasiswa.
Banyak nya jurusan yang ditawarkan berbagai kampus, kadang membuat kalian bingung menentukan mana yang menjadi prioritas pertama atau kedua.
Kalau salah pilih jurusan, itu justru membuat kalian kesusahan meraih mimpi.
Karena, ketika kalian merasa tidak cocok dengan jurusan yang kalian pilih otomatis akan kesusahan menuntaskan tugas kuliah dan imbasnya, bisa terlambat lulus.
Nah, tapi jangan khawatir. Ada cara mudah menentukan jurusan yang pas bagi kalian. Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR), Dewi Retno Suminar memiliki tips jitu dalam memilih jurusan.
1. Mengenal diri sendiri
Pertama yang paling penting dalam memilih jurusan adalah mengenali diri sendiri. Dengan mengenali diri sendiri dapat mengetahui potensi diri dan minat diri.
2. Bangkitkan mimpi
Kedua, kalian harus membangkitkan mimpi untuk menguatkan motivasi dalam memilih jurusan. Sehingga bisa fokus terhadap tujuan yang akan dicapai.
3. Pahami kekuatan
“Nah, yang penting dalam hal mengenal diri sendiri. Calon mahasiswa baru, harus coba untuk memahami apa saja kekuatan yang dimiliki," kata Dwi.
Misalnya, jika ada calon mahasiswa yang memiliki kemampuan di matematika atau hitungan, maka dia bisa memilih jurusan yang mengandalkan kemampuan itu.
Atau, jika kalian memiliki kemampuan verbal yang baik, bisa memilih jurusan yang mampu membantu mengembangkan kemampuan kalian.
4. Cari informasi
Selain itu, para calon mahasiswa juga harus mengenal betul jurusan yang akan diambil. Mulai dari mencari informasi di situs website kampus hingga jurusan atau memahami program apa saja yang diterapkan di kampus yang dituju dan kurikulum jurusan yang akan diambil.
Dengan begitu, para calon mahasiswa dapat memahami betul jurusan yang dipilih.
Bukan sekadar suka dan mengikuti tren yang ada di sekitarnya. “Karena tren maka jadinya terseok-seok, lulus ya lulus si anak itu. Tapi kan nggak mungkin mau tersiksa selama empat tahun,” kata dosen yang memiliki fokus keahlian pengembangan diri
5. Cek rekam jejak alumni
Selain itu, dikatakan Dewi bahwa rekam jejak lulusan menjadi pertimbangan. Ini hal ya g harus diperhatikan semua calon mahasiswa.
Dewi menuturkan jika rekam jejak lulusan sangat menarik karena dapat membangkitkan mimpi yang telah direcanakan juga terdapat gambaran untuk siap secara mental.
6. Komunikasi dengan orangtua
Namun, seringkali orang tua memaksakan kehendak dalam memilih jurusan. Untuk itu, harus dilakukan dialog antara anak dan orangtua.
Dialog yang dipilih, sebagai inisiasi bagi anak dengan orangtua untuk menemukan titik terang suatu masalah.
“Saya sering kali kalau misalnya problem komunikasi itu dimulai dari si anak. Maka anak ini boleh dengan kalimat misalnya bertanya pada ayahnya. Kenapa Ayah atau ibunya itu meminta dia untuk memilih jurusan itu. Seringkali anak di-push di jurusan tertentu, padahal sebenarnya mungkin passion anak itu nggak di situ,” jelasnya.
7. Jangan hanya dengar "kata orang"
Dewi juga menekankan kepada para calon mahasiswa untuk tidak mendengar perkataan orang terkait jurusan yang akan diambil.
Pasalnya, dengan adanya Kampus Merdeka para mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan diri di bidang lainnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/04/145113471/calon-mahasiswa-ini-8-tips-anti-salah-pilih-jurusan