KOMPAS.com - Menghabiskan akhir pekan di rumah saja bukan berarti hari berlalu dengan rasa bosan. Di tengah pandami Covid-19, orangtua harus memutar otak agar anak tidak merasa jenuh karena harus di rumah. Salah satunya dengan mencari kegiatan mengasyikkan yang bisa dilakukan bersama.
Dengan aktivitas yang dilakukan bersama, kedekatan dan kehangatan antara orangtua dan anak bisa tetap terjaga.
Kehangatan di tengah keluarga ini ternyata bisa mendukung perkembangan anak lebih optimal.
Melansir laman kagama.co, menurut Psikolog Perkembangan Anak Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Aisah Indati, M.S, seorang anak bisa dikatakan tumbuh berkembang secara optimal jika kondisi seseorang yang memiliki kecerdasan emosional maupun spiritual.
Membantu perkembangan anak lebih optimal
Selain itu mampu memahami kelebihan dan kekurangan diri serta cepat beradaptasi. "Perkembangan yang optimal, akan tercapai apabila anak memperoleh stimulasi yang bervariatif," kata Aisah Indati seperti dikutip dari laman Kagama.co, Sabtu (13/2/2021).
Stimulasi yang bisa diberikan kepada anak ada beberapa macam. Misalnya stimulasi yang bersifat motorik, emosi, sosial, serta pengamatan.
Aisah Indati menekankan, penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian dan pengawasan bagi perkembangan tumbuh kembang anak. Terutama di masa keemaasan (golden age). Yakni usia 0 sampai 5 tahun.
Pada masa keemasan ini, sambung Aisah, dibutuhkan beberapa stimulasi dari lingkungan sekitar. Supaya anak mengalami perkembangan yang optimal. "Salah satunya dengan bermain dan belajar,” ungkapnya.
Berikan beberapa stimulasi yang bervariatif
Menurut Aisah Indati, di masa pandemi anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gawai dan menonton televisi. Apalagi jika kedua orangtuanya atau orang dewasa di sekitarnya sibuk bekerja.
Namun di tengah kesibukan orangtua, diharapkan tetap mengupayakan memberikan perhatian dengan interaksi dan pengawasan.
"Orangtua bisa memberi stimulasi anak dengan kegiatan menggambar, mewarnai serta adanya kerjasama antara anak dan orangtua," paparnya.
Kegiatan paling sederhana yang bisa dilakukan orangtua dengan anak yakni menggambar. Meski terdengar sederhana, namun kegiatan menggambar ini membantu anak dari sisi emosi dan sosial.
Saat anak bereksplorasi melalui proses mencampur berbagai macam warna, hal tersebut mengasah kepekaan emosi yang melibatkan kreativitas dan inisiatif, serta interaksi sosial anak.
"Selain itu orangtua dapat memantau perkembangan anak dari warna yang digunakan dalam menggambar," imbuh Aisah Indati.
Saat menggambar bersama anak, orangtua bisa mengarahkan anak jika secara warna yang digunakan, akan menunjukan adanya persoalan dalam diri anak secara psikologis.
Saat menggambar, secara tidak langsung juga memberikan stimulasi motorik halus. Hal ini diperoleh saat anak bereksplorasi menggunakan media pewarna, craft, maupun kertas origami. Kegiatan ini akan melatih kepekaan motorik halus dalam diri anak.
Kegiatan menggambar juga memberikan stimulasi dari sisi kecerdasan emosional anak. Hal ini amat memegang peranan penting, tidak hanya untuk saat ini namun juga di kehidupannya di masa depan.
"Dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik, bisa mendorong lahirnya kemampuan dalam memahami emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain serta memelihara hubungan," pungkas Aisah Indati.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/13/122132671/ternyata-menggambar-banyak-manfaat-bagi-anak-begini-kata-psikolog-ugm