KOMPAS.com - Kuliah di luar negeri pasti menjadi mimpi bagi sebagian calon mahasiswa. Baik yang hendak menuju S1, maupun yang hendak mengambil program doktoral.
Pengalaman menimba ilmu dengan jarak ribuan kilometer jauhnya dari keluarga, akan membentuk karakter seseorang menjadi lebih kreatif dan mudah beradaptasi.
Tidak hanya itu, pengalaman berinteraksi di lingkungan multikultural juga menjadi bekal penting untuk pendidikan dan karir nantinya.
Kebanyakan, perusahaan multinasional dan organisasi internasional cenderung mengincar calon pekerja yang memiliki talenta dan pengalaman global.
Setiap tahunnya, ada sekitar 35.000 pelajar Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri. Beberapa negara tujuan favorit antara lain Singapura, Jepang, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Namun, bagi kamu yang lulusan SMA maupun S1, ini 6 tips kuliah di luar negeri yang dilansir dari laman pintek:
1. Tentukan jurusan
Sebelum memilih kampus, calon mahasiswa perlu menggali minat dan juga potensi yang dimiliki. Pilihlah jurusan yang sejalan dengan passion, sehingga saat kuliah bisa menjalaninya dengan rasa senang dan semangat yang tinggi.
Jangan hanya menilai kuliah di luar negeri keren, atau menuruti gengsi saja. Karena, jika terjebak di pikiran semacam itu bisa menghambat tugas kuliah hingga kelulusan.
2. Tentukan kampus dan negara tujuan
Setelah mengetahui jurusan yang kamu pilih, maka saatnya kamu menentukan kampus dan negara tujuan.
Dalam hal ini ada banyak sekali pertimbangan yang perlu kamu sertakan. Bisa saja diawali dengan melakukan riset seputar bahasa, budaya, kebiasaan, hingga kehidupan pelajar Indonesia di sana.
Sebagai referensi, kamu bisa menengok blog ataupun vlog pelajar Indonesia yang menceritakan pengalaman kuliah di luar negeri mereka.
Langkah selanjutnya, tentukan kampus tujuan dengan program yang sesuai dengan target. Pelajari sistem perkuliahannya, lama studi, bahasa pengantar, persyaratan masuk, tanggal-tanggal penting pendaftaran, serta biaya kuliahnya.
Bagi kamu yang baru lulus SMA, beberapa universitas terkadang menawarkan program persiapan atau foundation. Program ini bisa berupa matrikulasi materi maupun kursus bahasa untuk mencapai level kefasihan tertentu. Pelajari apakah kamu membutuhkan program ini atau bisa langsung masuk ke kelas reguler.
3. Lengkapi syarat-syarat pendaftaran
Mempersiapkan dokumen untuk persyaratan masuk kuliah lebih bik disiapkan sejak awal. Dengan demikian, ada waktu lebih untuk terus update persyaratan masuk kampus.
Banyak universitas luar negeri terbaik yang sudah membuka proses penerimaan mahasiswa satu tahun sebelum semester baru dimulai. Namun ada juga yang baru menerima aplikasi 6 bulan sebelumnya.
Pada tahap ini, persiapan yang perlu dilakukan sesegera mungkin adalah dokumen akademik maupun bukti kemampuan bahasa asing. Pastikan ijazah dari jenjang pendidikan terakhirmu sudah disiapkan termasuk kemampuan bahasa yang telah memenuhi skor minimal TOEFL atau IELTS.
Jika kampus tujuanmu berada di Amerika Serikat, kamu perlu mengambil tes SAT untuk undergraduate program. Bagi kamu yang akan melanjutkan ke jenjang master, skor GRE atau GMAT menjadi salah satu syarat wajib.
Selain itu, luangkan waktu khusus untuk menuliskan motivation letter dan mereviewnya kembali sebelum mengirimkannya. Sebab pada bagian ini, akan sangat menentukan apakah nantinya bakal diterima di kampus tersebut.
Bagi yang akan lanjut ke graduate program, pastikan surat rekomendasi yang relevan sudah dipersiapkan.
4. Lengkapi syarat pengajuan visa
Jika sudah mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari kampus impian, maka langkah selanjutnya bisa mengajukan visa pelajar. Pelajari apa saja dokumen yang harus disertakan.
Hindari pengajuan visa secara mendadak karena slot interview di beberapa kedutaan biasanya cepat penuh jelang tahun perkuliahan baru.
5. Persiapkan asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan sudah sejak lama menjadi syarat wajib bagi pelajar asing yang tengah menempuh studi. Terlebih di era pandemi Covid-19 seperti ini, asuransi kesehatan sudah menjadi sebuah keharusan.
Luangkan waktu khusus untuk menyiapkan asuransi ini dari jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Cari tahu juga protokol kesehatan terbaru di negara tersebut agar bisa menyesuaikan diri.
6. Biaya kuliah di luar negeri
Tidak lengkap berbicara seputar persiapan kuliah di luar negeri tanpa membahas seputar biayanya. Pendidikan bertaraf global harus diakui memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai gambaran, estimasi biaya kuliah di Australia mencapai sekitar Rp 250 juta hingga Rp 336 juta per tahun. Ini belum termasuk biaya akomodasi dan juga biaya hidup yang mencapai sekitar Rp 189 juta hingga Rp 300 juta setahun.
Meskipun demikian, kuliah di luar negeri tidak selalu mahal. Jerman menjadi percontohan negara yang menawarkan pendidikan bertaraf global dengan biaya lebih terjangkau, yaitu antara sekitar Rp 15 juta hingga Rp 280 juta per tahun. Nominal ini bahkan terkadang lebih murah dibandingkan biaya kuliah di dalam negeri sekalipun.
Beberapa universitas dan pemerintah negara tujuan kadangkala menawarkan student loan hingga beasiswa. Luangkan waktu untuk mencari informasi cara kuliah di luar negeri gratis ataupun dengan sistem pembayaran lebih ringan.
Atau, menanyakan langsung informasi ini ke bagian admisi. Tentu sangat melegakan jika bisa melanjutkan kuliah di luar negeri dengan beasiswa penuh. Namun beasiswa parsial ataupun student loan pun tentunya juga sudah sangat membantu meringankan beban pembiayaan.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/02/14/053700671/6-tips-ini-khusus-bagi-kamu-yang-ingin-kuliah-di-luar-negeri